Suara.com - Kisah pilu seorang perempuan yang menjadi korban kebudayaan patriarkis terjadi di wilayah timur Tiongkok. Yueyue, nama ibu itu, meninggal dunia karena dalam setahun dipaksa suaminya untuk empat kali aborsi.
Sang suami, seperti diberitakan The Straits Times, Rabu (19/7/2017), memaksa Yueyue menggugurkan empat calon anaknya itu dalam setahun karena diketahui bukan laki-laki. Suami Yueyue hanya ingin istrinya itu melahirkan bayi lelaki.
Akibat empat kali aborsi dalam setahun, Yueyue jatuh sakit dan akhirnya tewas.
Yueyue dan suaminya itu sebenarnya sudah memunyai satu orang anak yang berkelamin perempuan.
Nah, sang suami berkukuh anak keduanya harus lelaki sebagai kebanggaan keluarga serta pewaris kekayaannya.
Ketika hamil muda, Yueyue selalu dipaksa suami untuk melakukan pemeriksaan ultrasound supaya mengetahui jenis kelamin janinnya. Setiap kali diketahui perempuan, Yueyue diharuskan suami aborsi.
Tatkala Yueyue terbaring tak berdaya akibat empat kali aborsi yang dipaksakan, sang suami ogah merawat. Ia justru menuntut bercerai.
Karena tak punya pilihan lain, Yueyue akhirnya menyetujui perceraian tersebut dan mendapat uang 170 ribu Yuan yang dipakainya untuk berobat di rumah sakit daerah Shanghai.
Baca Juga: Ibu Bersumpah Tak Makamkan Putrinya Sebelum Pembunuh Sujud Maaf
Namun, kisah Yueyue di dunia berakhir tragis. Alih-alih sembuh, ia justru meninggal di rumah sakit Shanghai.
Setelah jenazahnya dikremasi, keluarga membawa kendi berisi abu Yueyue ke rumah mantan suaminya untuk menuntut pertanggungjawaban, Senin (17/7) awal pekan ini.
Setibanya di lokasi, mantan suami Yueyue menolak menemui keluarga dan abu mantan istrinya tersebut.
Mantan suami yang berencana membeli mobil untuk memikat gadis lain untuk dinikahinya itu memilih bersembunyi di rumah tetangga.
Kesal atas sikap pria itu, keluarga Yueyue lantas melaporkannya ke aparat kepolisian. Kekinian, polisi sedang menyelidiki unsur pelanggaran pidana dalam pemaksaan aborsi terhadap Yueyue tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka