Pimpinan Golkar Agung Laksono dan Setya Novanto [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Dewan Pakar Partai Golkar menyelenggarakan rapat di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (21/7/2017), untuk menindaklanjuti rapat pleno setelah Setya Novanto ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi proyek e-KTP.
Ketua Dewan Pakar Agung Laksono memimpin rapat yang dihadiri para petinggi Golkar, termasuk Novanto.
"Agenda rapat dewan pakar hari ini bertepatan dengan permintaan adanya surat dari DPP Partai Golkar yang akan menemui dewan pakar untuk menyampaikan hasil rapat pleno kemarin. Berkenaan dengan pasca ditetapkannya ketua umum sebagai tersangka," kata Agung sebelum memulai rapat di.
Dalam rapat pleno pasca Novanto dijadikan tersangka oleh KPK pada 15 Juli ada beberapa poin yang diumumkan ke publik.
"Saya kira itu tujuh poin sudah disampaikan ke publik, kini akan disampaikan ke dewan pakar," kata dia.
Agung menambahkan rapat hari ini juga membahas mengenai dukungan Golkar kepada Novanto.
"Ini akan menjadi bagian yang akan termasuk juga apa yang akan ditetapkan kesimpulan rapat dewan partai yang lalu untuk menyikapi acara pada hari ini. Ini sebagai sumbangsih pemikiran kami terutama dalam rangka memberi dukungan untuk kepentingan Pak Novanto dalam menghadapi masalah hukum yg dihadapinya," kata Agung.
"Ini tentu dalam rangka sebagai bentuk Partai Golkar menghargai proses hukum sebagai bentuk penghargaan partai yang menjunjung tinggi penyelesaian masalah hukum sesuai prosedur dan perundangan," Agung menambahkan.
Agung mengatakan kekuatan dewan pakar sama seperti dewan pembina.
"Kami punya hak kewajiban menyampaikan pandangan nasihat saran kepada DPP Partai Golkar," kata dia.
Sementara itu, saat ini KPK masih terus mengejar kemana saja duit proyek e-KTP mengalir. KPK bekerja keras untuk mengembalikan uang negara.
Dalam kasus ini, dua kader Golkar sudah jadi tersangka yaitu Novanto dan Markus Nari.
Ketua Dewan Pakar Agung Laksono memimpin rapat yang dihadiri para petinggi Golkar, termasuk Novanto.
"Agenda rapat dewan pakar hari ini bertepatan dengan permintaan adanya surat dari DPP Partai Golkar yang akan menemui dewan pakar untuk menyampaikan hasil rapat pleno kemarin. Berkenaan dengan pasca ditetapkannya ketua umum sebagai tersangka," kata Agung sebelum memulai rapat di.
Dalam rapat pleno pasca Novanto dijadikan tersangka oleh KPK pada 15 Juli ada beberapa poin yang diumumkan ke publik.
"Saya kira itu tujuh poin sudah disampaikan ke publik, kini akan disampaikan ke dewan pakar," kata dia.
Agung menambahkan rapat hari ini juga membahas mengenai dukungan Golkar kepada Novanto.
"Ini akan menjadi bagian yang akan termasuk juga apa yang akan ditetapkan kesimpulan rapat dewan partai yang lalu untuk menyikapi acara pada hari ini. Ini sebagai sumbangsih pemikiran kami terutama dalam rangka memberi dukungan untuk kepentingan Pak Novanto dalam menghadapi masalah hukum yg dihadapinya," kata Agung.
"Ini tentu dalam rangka sebagai bentuk Partai Golkar menghargai proses hukum sebagai bentuk penghargaan partai yang menjunjung tinggi penyelesaian masalah hukum sesuai prosedur dan perundangan," Agung menambahkan.
Agung mengatakan kekuatan dewan pakar sama seperti dewan pembina.
"Kami punya hak kewajiban menyampaikan pandangan nasihat saran kepada DPP Partai Golkar," kata dia.
Sementara itu, saat ini KPK masih terus mengejar kemana saja duit proyek e-KTP mengalir. KPK bekerja keras untuk mengembalikan uang negara.
Dalam kasus ini, dua kader Golkar sudah jadi tersangka yaitu Novanto dan Markus Nari.
Komentar
Berita Terkait
-
Nama Puteri Komarudin Hingga Raffi Ahmad Mencuat Isi Kursi Menpora, Ini Jawaban Bahlil
-
Siapa Puteri Komarudin? Disebut Menpora Baru Pengganti Dito Ariotedjo
-
Sindiran Pedas? Akademisi Sebut Jejak Sopir Sahroni, Noel, Setnov, Bahlil, hingga Haji Isam
-
Adies Kadir Dinonaktifkan, Golkar: Otomatis Tak Dapat Gaji dan Tunjangan
-
Meski Dinonaktifkan di DPR, Adies Kadir Dipastikan Masih Berstatus Sebagai Pimpinan Partai Golkar
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo
-
Maling Nekat Gondol Alat Pemantau Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar, Papan Peringatan Tak Mempan
-
Nadiem Makarim di Mata Mahfud MD: Bersih Tapi Tak Paham Birokrasi, Rektor Se-Indonesia Sampai Curhat
-
5 Tahun Tinggal di Kompleks Ferdy Sambo, WNA Jerman Spill Adab Pejabat Indonesia
-
Situasi Terkini Nepal: Militer Ambil Alih Kekuasaan, Bandara Ditutup, Demo Rusuh Tewaskan 20 Orang
-
Ini Klarifikasi Anak Menkeu Baru Usai Sebut Sri Mulyani 'Agen CIA', Kini Singgung Ternak Mulyono
-
Sapu Bersih Kabinet Jokowi? Presiden Prabowo Diprediksi Gergaji Menteri Titipan Oktober Ini