Suara.com - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin berharap Pemerintah Indonesia mendorong penyelenggaraan sidang darurat bersama negara-negara anggota Organisasi Kerja sama Islam untuk menyelesaikan persoalan di Palestina.
"Kita dorong Indonesia mendesakkan ada sidang darurat di OKI," kata Din di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis.
Din menilai tindakan Israel yang melakukan penutupun dan pelarangan beribadah bagi Umat Islam di Masjid Al-Aqsa telah melampaui batas.
"Ini derajat kezaliman dan kebiadaban yang sudah sangat tinggi sekali, maka ini tidak biasa didiamkan," kata Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.
Terkait persoalan di Palestina itu, Din menilai Pemerintah Indonesia mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) dengan mengusulkan sidang darurat.
Dorongan itu, menurut dia, selaras dengan komitmen Presiden Joko Widodo yang sejak debat pilpres mendukung kemerdekaan Palestina, bahkan ingin mendirikan Kantor Perwakilan RI di Ibu Kota Pemerintahan Palestina di Ramallah.
"Sehingga perlu mendesakkan sidang darurat khusus untuk menyelamatkan Al-aqsa. Sidang bisa di Markas Besar OKI di Jeddah, di Jakarta, Ankara, atau Malaysia," kata dia.
Selain itu, ia berharap lembaga internasional Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak tinggal diam. Dewan Keamanan PBB, menurut dia, perlu melakukan intervensi dengan upaya-upaya militer. "Karena hanya dengan cara demikian konflik itu bisa dicegah," kata dia.
Menurut Din, konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina membutuhkan perhatian dari masyarakat internasional. Bukan hanya yang beragama Islam, namun juga masyarakat di berbagai negara di dunia baik yang beragama Nasrani, Yahudi, Hindu, Budha, atau lainnya yang sama-sama memiliki kecintaan terhadap perdamaian dan keadilan.
"Saya juga tahu bahkan Yahudi pun sebetulnya tidak setuju dengan tindakan-tindakan Zionis, Israel," kata dia. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Geger Foto Ijazah Jokowi, Roy Suryo Sebut Pria di Dalamnya Bukan Presiden, Tapi Sosok Ini
-
Sukses Intervensi Penurunan Stunting, Gubernur Ahmad Luthfi Terima Penghargaan Kemenkes
-
Kepala BGN Kena 'Sentil' Komisi IX DPR Soal Proses Pengajuan Tambahan Anggaran ke Kemenkeu
-
KPK Usut Hasil Sewa Apartemen Lukas Enembe, Kemana Mengalir Dana Korupsi Papua Rp1,2 T?
-
Program SMK Go Global Dimulai Akhir Tahun, Pemerintah Kirim Lulusan SMA/SMK Kerja ke Luar Negeri
-
Arab Saudi Catat Lonjakan Wisatawan, Target 150 Juta Turis 2030 Dicanangkan
-
Pelaku Ledakan SMAN 72 Tinggal Hanya dengan Ayah, Ibu Bekerja di Luar Negeri, Kesepian Jadi Pemicu?
-
Menkeu Purbaya Mendadak Banjir Karangan Bunga: Ompreng MBG dari China Bikin Produsen Lokal Menjerit!
-
Segera Sidang, JPU KPK Limpahkan Perkara Eks Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Ginting Dkk ke PN Medan
-
Komnas HAM Dorong Revisi UU untuk Atasi Pelanggaran HAM, Diskriminasi, dan Kekerasan Berbasis Gender