Suara.com - Lebih dari tujuh tahun sudah Valentino Rossi menantikan gelar juara dunia ke-10. Ini merupakan momen terlama yang pernah dia hadapi.
Terakhir kali legenda balap Italia dan dunia itu jadi juara dunia, pada tahun 2009. Sejak saat itu dan sampai detik ini, Rossi tidak henti-henti berusaha menggapai ambisinya meraih gelar ke-10.
Adapun momen yang paling dekat dengan ambisinya itu, yakni tahun 2015. Ketika itu, Rossi yang sudah dekat dengan gelar juara dunia ke-10-nya, harus gagal pada seri terakhir.
The Doctor, julukan Rossi, kalah bersaing dengan rekan setimnya saat itu di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo.
Kegagalan tersebut membuat Rossi frustasi. Utamanya, dia menuding karena adanya 'main mata' antara Lorenzo dan kompatriotnya dari Spanyol, Marc Marquez.
Tudingan ini berawal dari 'tendangan' Rossi ke arah motor Marquez saat keduanya terlibat persaingan sengit pada seri ke-17 di Sirkuit Sepang, Malaysia. Marquez pun terjatuh dan gagal lanjutkan lomba.
Insiden itu membuat Rossi mendapat hukuman dari penyelenggara MotoGP dengan start dari belakang pada seri terakhir di Valencia, walaupun menyangkal 'menendang' motor Marquez.
Rossi yang sejatinya hanya butuh finis kedua di Valencia, akhirnya harus 'merelakan' gelar juara dunianya yang sudah di depan mata jatuh ke tangan Lorenzo yang finis pertama di Valencia, setelah dia hanya finis keempat.
Baca Juga: Tragedi Wafatnya Ricko, Fans Mitra dan Persiba Deklarasi Damai
Kini, Rossi kembali berusaha wujudkan mimpinya meraih gelar juara dunia ke-10. Peluang untuk mewujudkan hal itu masih terbuka lebar.
Dia hanya terpaut 10 poin dari Marquez yang saat ini memuncaki klasemen pebalap dengan 129 poin. Dan balapan MotoGP 2017 masih menyisakan sembilan seri.
Marquez sendiri mengaku mewaspadai persaingan dengan Rossi tahun ini. Namun, dia merasa tidak begitu gentar menghadapi Rossi ketimbang dengan Maverick Vinales--terpaut lima poin dari Marquez.
Menurutnya, Rossi memang punya pengalaman segudang. Tapi, pengalaman saja tidak cukup, melainkan juga butuh tampil cepat di atas lintasan.
Dan soal kecepatan, Marquez menilai, Vinales lebih cepat dibanding Rossi.
Berita Terkait
-
Pecco Bagnaia Tutup Musim Mengecewakan, Alihkan Fokus ke Pengembangan DesmosediciGP26
-
Klasemen Akhir MotoGP 2025: Duo Marquez Finis Teratas, Bezzecchi 'Meledak' di Valencia
-
5 Motor Listrik Terbaik 2025, Tampilan Keren dan Harganya Udah Murah dari Pabrik
-
Dulu Dicap Gagal, Kini Yamaha Byson 'Reborn' Jauh Lebih Bengis: Fiturnya Bikin Naksir Berat
-
Tak Kunjung Nongol di Indonesia, Pesaing MT-25 dari Honda Malah akan Discontinue, Apa Sebab?
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi