Suara.com - Pengadilan Militer Israel, Minggu (30/7/2017) menjatuhkan hukuman kepada Elor Azaria, seorang anggota medis militer, yang terbukti bersalah atas pembantaian seorang warga Palestina. Azaria dipecat tidak hormat dari militer dan dijatuhi hukuman 18 bulan penjara.
Persidangan kasus yang paling menuai pro kontra di jajaran militer Israel tersebut dipimpin oleh sejumlah Jenderal militer menolak pembelaan Azaria yang mengatakan jika dirinya bertindak sesuai dengan doktrin yang diajarkan.
"Nilai-nilai yang dibangun rusak lantaran aksi terdakwa," kata Hakim Ketua Mayjen Doron Feiles.
"Itu (perbuatan terdakwa) dilarang dan merupakan tindakan tanpa moral," tegasnya seperti dikutip Reuters.
Peristiwa pembantaian itu terjadi pada Maret 2015 silam. Azaria bersama kompinya tengah bertugas di kota Hebron, Tepi Barat, saat dua pemuda Palestina bertikai dengan tentara Israel.
Nekat, dua pemuda itu menyerang dan melukai seorang Tentara Israel. Melihat hal tersebut, sekelompok tentara Israel yang ada dilokasi, termasuk Azaria, melepaskan tembakan.
Satu pemuda Palestina tewas di tempat, sedangkan satunya, Abdul Fatah Al Sharif, terbaring penuh luka. Azaria selaku tim medis militer mendekati Abdul Fatah yang masih hidup tersebut.
Alih-alih menolongnya, Azaria menodongkan senjatanya dan melepaskan timah panas yang bersarang di kepala pemuda yang diketahui berusia 21 tahun tersebut.
Aksi kejam Azaria terekam kamera seorang aktivis HAM yang kemudian melaporkan kejadian itu.
Menanggapi peristiwa tersebut, sebelumnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman meminta Azaria diampuni.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan
-
Gerakan Cinta Prabowo Tegaskan: Siap Dukung Prabowo Dua Periode, Wakil Tak Harus Gibran
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya