Suara.com - Rencana strategis pembangunan TNI melalui program Minimum Essensial Force dibagi dalam tiga tahap. Pertama, 2009 hingga 2014, kedua 2015 sampai dengan 2019, dan terakhir 2020 hingga 2024.
Target yang ditentukan dalam renstra satu adalah 30 persen. Selanjutnya, kedua adalah 30 persen, dan sisanya diselesaikan dalam renstra terakhir.
Dalam renstra pertama telah dicapai kurang lebih 27 persen. Sementara dalam rentra kedua, dalam tiga tahun terakhir ini masih nol persen.
"Seharusnya dalam renstra kedua ini sudah harus tercapai, diantaranya, pengadaan pesawat tempur TNI AU, kapal selam TNI AL, dan rudal taktis TNI AD," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin melalui pernyataan tertulis kepada Suara.com.
Tersendatnya pengadaan alat utama sistem pertahanan, kata Tubagus, harus segera mendapat perhatian Kemenhan, agar program pembangunan alut sista TNI dapat diwujudkan sesuai renstra.
Membangun dan memperkuat TNI tidak boleh terhambat mengingat hakekat ancaman yang semakin nyata di depan mata. Dua spot yang menjadi perhatian kita terutama di wilayah Natuna dan perbatasan dengan Philipina tidak boleh diabaikan.
Sebagaimana diketahui, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto usai upacara peringatan Hari Bakti TNI AU ke 70 pada Sabtu (29/7/2017) mengungkapkan bahwa TNI masih memiliki banyak kekurangan dalam hal alutsista.
Di hadapan awak media, ia juga mengharapkan pesawat baru dari pemerintah segera direalisasikan. Sebab, hingga kini banyak beberapa penerbangnya sudah lama tidak menerbangkan pesawat.
“Kementrian Pertahanan sedang merencanakan untuk pembelian 11 lesawat Sukhoi 35, dan kami selaku pengguna mengharapkan hal tersebut segera terealisasi. Karena penerbang-penerbang saya yang berada di skuadron 14, yang menerbangkan F-5 sudah hampir satu setengah tahun sudah tidak terbang. Sehingga kita menunggu Alutsista itu,” jelasnya.
Walaupun demikian, saat ini pihaknya berupaya agar para penerbangnya bisa menerbangkan pesawat.
“Kita terbangkan mereka di skuadron-skuadron seperti, di skuadron 11 untuk menerbangkan Sukhoi 27 dan 30. Dan di skuadron 15 mereka menerbangkan pesawat T-50,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kasau mengharapkan semoga dengan kehadiran 11 pesawat Sukhoi dari pemerintah dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Mudah-mudahan untuk 11 pesawat yang direncanakan oleh pemerintah, dalam hal ini adalah Kementrian Pertahanan bisa segera hadir untuk menjawab masalah-masalah tersebut,” imbuhnya.
Ia menambahkan mengenai pembangunan skuadron baru, sampai saat ini belum akan dilakukan pihaknya.
Meski demikian, TNI akan segera melakukan kegiatan kehadiran.
Tag
Berita Terkait
-
India Sodorkan BrahMos ke Indonesia: Rudal Supersonik Ganas, Apa Hebatnya?
-
CFD Tetap Asyik! HUT TNI ke-80 Jamin Tak Ganggu Car Free Day Jakarta, Ini Rutenya
-
Panglima TNI Ungkap Alasan RI Butuh Tank Harimau, Senjata Pamungkas Penjaga Kedaulatan
-
Alutsista TNI 2025 Makin Gahar: Ranpur AD, Jet Tempur AU, Kapal Selam AL
-
TNI AL Akui Nunggak Biaya BBM ke Pertamina Triliunan Rupiah, Minta Diputihkan
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Kapolri Minta Pengemudi Bus Tak Paksakan Diri Saat Mudik Nataru
-
Drama 2 Jam di Sawah Bekasi: Damkar Duel Sengit Lawan Buaya Lepas, Tali Sampai Putus
-
ICW Tuding KPK Lamban, 2 Laporan Korupsi Kakap Mengendap Tanpa Kabar
-
Berlangsung Alot, Rapat Paripurna DPRD DKI Sahkan Empat Raperda
-
Anti-Macet Horor! Ini 7 Taktik Jitu Biar Liburan Nataru 2025 Kamu Gak Habis di Jalan
-
Mensos Usulkan Kenaikan Dana Jaminan Hidup Korban Bencana, Rp 10 Ribu per Hari Dinilai Tak Relevan
-
Kaleidoskop Jakarta 2025: Wajah Baru DKJ, Amukan Si Jago Merah, hingga Banjir Tetap Jadi Langganan
-
Pramono Anung Umumkan UMP Jakarta Besok: Mudah-Mudahan Nggak Ada yang Mogok Kerja!
-
Empat Pekan Pascabencana Sumatra, Apa Saja yang Sudah Pemerintah Lakukan?
-
PKB soal Bencana Sumatra: Saling Tuding Cuma Bikin Lemah, Kita Kembali ke Khitah Gotong Royong