Suara.com - Legenda balap motor dunia, Kevin Schwantz, menyebut kompetisi MotoGP tahun ini lebih 'gila' dibanding eranya. Menurutnya, semua pebalap sekarang ini punya kesempatan memimpin lomba.
Kondisi itu membuat kompetisi MotoGP jadi sukar diprediksi. Dan tentunya ini jadi sisi positif dari segi kemasan balapan MotoGP untuk menarik minat penonton.
"Saya pikir (kompetisi MotoGP) sekarang lebih baik dari sudut pandang para penggemar," kata Schwantz, juara dunia kelas 500cc tahun 1993.
"Semua (motor) memiliki kemampuan, mungkin hanya KTM yang belum, tapi kelihatannya semua punya kesempatan untuk berada di barisan depan."
"Saya tidak tahu apakah Aprilia mengalami kemajuan atau tidak (tahun ini), dan hanya Aleix (Espargaro, pebalap Aprilia) yang berkendara dengan baik, tapi semua (pebalap satelit) Ducati, (Alvaro) Bautista, (Hector) Barbera, (Danilo) Petrucci, (Loris) Baz..."
"Maksud saya, semua pebalap sudah mulai berada di barisan depan pada beberapa waktu tertentu atau selama musim ini. Buat saya itu bagus, karena membuat balapan jadi lebih seru," tandas legenda balap Suzuki.
Kevin Schwantz memulai karier profesionalnya langsung di kelas 500cc, tahun 1986. Di tahun 1990, lelaki kelahiran Houston, Amerika Serikat, 19 Juni 1964, ini tampil sebagai runner-up, di bawah kompatriotnya Wayne Rainey yang menunggangi Yamaha.
Tiga tahun kemudian, dia mengukuhkan namanya sebagai kampiun kelas 500cc bersama Suzuki, sekaligus jadi gelar juara dunia pertama dan terakhir untuknya setelah memutuskan pensiun pada akhir musim 1995.
Baca Juga: Unggah Vlog Progres Tol Pekanbaru-Dumai, Jokowi: Insya Allah 2019
Berita Terkait
-
Suzuki Meluncurkan New XL7 Hybrid Alpha Kuro: SUV Tangguh dengan Tampilan Lebih Elegan
-
Dealer Motor Suzuki Kini Punya Wajah Baru, Siap Bersaing di Segmen Kendaraan Roda Dua
-
6 Motor Bekas Bandel Mulai Rp2 Jutaan, Enggan Punah dan Bikin Pendatang Baru Ketar-ketir
-
10 Peringkat Mobil Hybrid Terlaris Agustus 2025, Innova Zenix Dipecundangi Suzuki Fronx
-
Gagal ke Mandalika, Pria Ini Malah Menang Undian Nonton MotoGP di Italia Gratis!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO