Taipan media dan Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo. (Antara/Aprilio Akbar)
Fraksi Partai Persatuan Pembangunan menilai dukungan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoe Soedibjo kepada Presiden Joko Widodo sebagai indikasi Jokowi memiliki nilai positif dalam memimpin Indonesia.
"Berarti pemerintah memang punya progress positif. Karena kalau tidak positif, tidak mungkin memperoleh dukungan," kata Ketua Fraksi PPP, Reni Marlinawati di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (3/8/2017).
Fraksi PPP merespon baik dukungan Hary Tanoe kepada Jokowi. Kata Reni siapapun berhak memberi dukungan kepada pemerintah.
"Mudah-mudahan dengan semakin banyaknya dukungan, akan semakin membuat Presiden Jokowi semakin percaya diri untuk merealisasikan program-program atau janji-janjinya saat kampanye yang sebagian sudah bergulir dan dilaksanakan," ujar Reni.
Terkait apakah dukungan tersebut akan membuat elektabilitas Jokowi menurun, mengingat Hary Tanoe saat ini berstatus sebagai tersangka, kata Reni, itu persoalan lain.
"Ini persoalan politik. Menurun atau tidaknya bisa dibuktikan melalui survei saja. Tapi menurut saya hari ini bertambahnya dukungan itu sinyal positif untuk pemerintahan. Artinya menjadi suplemen bagi Jokowi untuk semakin percaya diri menjalankan programnya," kata Reni.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan banyaknya partai yang mendukung Jokowi untuk maju ke bursa pemilihan presiden tahun 2019 merupakan bukti kinerja pemerintah selama tiga tahun ini memuaskan.
"Semakin banyak parpol yang memberikan dukungan kepada Presiden incumbent, ini menunjukkan achievement atau prestasi Presiden itu diapresiasi oleh publik," kata Pramono di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/8/2017).
Partai pendukung pemerintah terdiri dari Golkar, Nasdem, PPP, Hanura, dan PDI Perjuangan.
Adapun partai yang sudah menyatakan bakal mengusung Jokowi di pilpres 2019 yaitu Golkar, Nasdem, PPP, dan Hanura.
Belakangan, Perindo juga akan menambah kekuatan pendukung Jokowi di 2019. Ketua umumnya, Hary Tanoesoedibjo, menyatakan akan membahas dukungan tersebut di rapat pimpinan nasional.
Pramono mengatakan pilpres dan pemilu legislatif nanti akan dilaksanakan serentak. Hal ini membuat partai harus cepat konsolidasi.
"Karena bersamaan (pilpres dan pileg), tentunya jauh-jauh hari parpol ada yang menyampaikan dukungan kepada siapapun itu. Apakah kepada A, B atau C," tutur dia.
Bendahara Umum Partai Golkar Robert J. Kardinal menyambut positif dukungan Hary Tanoe. Itu artinya, pemerintahan di bawah Jokowi menunjukkan prestasi.
"Saya kira ini hal yang positif saja. Karena lebih banyak (dukungan) lebih bagus, berarti kan mereka menilai pemerintah sekarang bekerja dengan baik terutama Jokowi -Jusuf Kalla," kata Robert di DPR.
"Berarti pemerintah memang punya progress positif. Karena kalau tidak positif, tidak mungkin memperoleh dukungan," kata Ketua Fraksi PPP, Reni Marlinawati di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (3/8/2017).
Fraksi PPP merespon baik dukungan Hary Tanoe kepada Jokowi. Kata Reni siapapun berhak memberi dukungan kepada pemerintah.
"Mudah-mudahan dengan semakin banyaknya dukungan, akan semakin membuat Presiden Jokowi semakin percaya diri untuk merealisasikan program-program atau janji-janjinya saat kampanye yang sebagian sudah bergulir dan dilaksanakan," ujar Reni.
Terkait apakah dukungan tersebut akan membuat elektabilitas Jokowi menurun, mengingat Hary Tanoe saat ini berstatus sebagai tersangka, kata Reni, itu persoalan lain.
"Ini persoalan politik. Menurun atau tidaknya bisa dibuktikan melalui survei saja. Tapi menurut saya hari ini bertambahnya dukungan itu sinyal positif untuk pemerintahan. Artinya menjadi suplemen bagi Jokowi untuk semakin percaya diri menjalankan programnya," kata Reni.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan banyaknya partai yang mendukung Jokowi untuk maju ke bursa pemilihan presiden tahun 2019 merupakan bukti kinerja pemerintah selama tiga tahun ini memuaskan.
"Semakin banyak parpol yang memberikan dukungan kepada Presiden incumbent, ini menunjukkan achievement atau prestasi Presiden itu diapresiasi oleh publik," kata Pramono di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/8/2017).
Partai pendukung pemerintah terdiri dari Golkar, Nasdem, PPP, Hanura, dan PDI Perjuangan.
Adapun partai yang sudah menyatakan bakal mengusung Jokowi di pilpres 2019 yaitu Golkar, Nasdem, PPP, dan Hanura.
Belakangan, Perindo juga akan menambah kekuatan pendukung Jokowi di 2019. Ketua umumnya, Hary Tanoesoedibjo, menyatakan akan membahas dukungan tersebut di rapat pimpinan nasional.
Pramono mengatakan pilpres dan pemilu legislatif nanti akan dilaksanakan serentak. Hal ini membuat partai harus cepat konsolidasi.
"Karena bersamaan (pilpres dan pileg), tentunya jauh-jauh hari parpol ada yang menyampaikan dukungan kepada siapapun itu. Apakah kepada A, B atau C," tutur dia.
Bendahara Umum Partai Golkar Robert J. Kardinal menyambut positif dukungan Hary Tanoe. Itu artinya, pemerintahan di bawah Jokowi menunjukkan prestasi.
"Saya kira ini hal yang positif saja. Karena lebih banyak (dukungan) lebih bagus, berarti kan mereka menilai pemerintah sekarang bekerja dengan baik terutama Jokowi -Jusuf Kalla," kata Robert di DPR.
Komentar
Berita Terkait
-
Gagal Lolos! Rudy Tanoe Tetap Tersangka Korupsi Bansos Usai Praperadilan Ditolak
-
Sosok Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo: Kakak Hary Tanoe, Diperiksa KPK Terkait Skandal Bansos
-
Bintang Dunia Ikut Tanding, Predator PBC Indonesia International Open 2025 Siap Digelar di Jakarta
-
Sinetron Tamat Setahun Lebih, Della Puspita Geram Honor Tak Kunjung Dibayar MNC Pictures
-
Hary Tanoesoedibjo Siapkan Aksi Korporasi IPTV di Tengah Laba Anjlok
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Momen Megawati di UGM, Ungkap Perdebatan Lama dengan Sri Mulyani Minta Dana Research Tak Dipotong
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak! BMKG Catat Ada 166 Kali Gempa Susulan di Sumenep
-
KPK 'Obok-obok' Rekening Ridwan Kamil Sekeluarga, Jejak Duit Korupsi BJB Ditelusuri Sampai ke Akar!
-
Unjuk Gigi TNI AL di Teluk Jakarta: Tembakan Roket hingga Helikopter Mendarat di Atas Kapal Perang
-
Jarum Speedometer 'Terkunci' di 130 Km/Jam, WNA Arab Saudi Tewas Seketika di Tol Jagorawi
-
Rocky Gerung 'Semprot' Program MBG: Bukan Generasi Emas, Malah Jadi 'Racun' yang Meneror Sekolah
-
Periksa Saksi dari Asosiasi Travel Haji, KPK Temukan Penyalahgunaan Kuota Petugas Haji
-
Keracunan Massal MBG, FSGI: Itu Kesalahan Badan Negara, Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi
-
Detik-detik Ibu Muda di Cipete Bikin Geger: Mules Keluar Bayi, Refleks, Dibuang ke Saluran Air
-
Menteri Hukum Sahkan Kepengurusan PPP Kubu Mardiono, Nasib Kubu Agus Suparmanto di Ujung Tanduk?