Ilustrasi garis polisi [suara.com/Nur Habibie]
Baca 10 detik
Polisi tengah menyelidiki kasus warga main hakim sendiri dengan membakar hidup-hidup Muhammad Al Zahra alias Zoya (30) dalam kasus dugaan pencurian amplifier musala Al Hidayah, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
"Ya, sedang kami lakukan penyelidikan. Kan masih belum ketahuan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jumat (4/7/2017).
Argo mengatakan polisi akan kembali meminta keterangan marbot dan pengelola musala yang pertamakali melihat Zoya.
"Ya kalau misalnya ampli dibawa sama dia. Ada orang melihat dia ngambil. Nanti kita cek saksi yang melihat dia mengambil ampli, saksi yang melihat dia masuk, saat dia dikejar membawa barang bukti atau tidak," kata Argo.
Polisi juga akan meminta keterangan para pelaku pengeroyokan yang berujung pembakaran itu.
"Kami cek ya, posisinya sebagai apa. Namanya orang salah, tapi nanti kami cek polres ya," kata Argo.
Argo menyayangkan tindakan warga yang main hakim sendiri. Argo mengatakan seharusnya warga menyerahkan terduga pelaku agar dapat diproses secara hukum.
"Masyarakat harus jaga diri. Kalau misalnya menangkap pelaku pencuri, segera serahkan kepolisian. Jangan main hakim sendiri. Sesuai Undang-Undang, langsung serahkan kepolisian. Kalau main hakim sendiri ya salah," kata dia.
Kemarin, istri Zoya, Siti Zubaidah (25), membantah suaminya maling. Siti mengatakan suaminya memang menjadi tukang service barang elektronik bekas untuk kemudian dijual lagi.
Setelah dibakar hidup-hidup, jenazah Zoya dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi. Keesokan harinya, dia dikubur di TPU Kedondong, BTN Buni Asih Kongsi, Cikarang Utara.
"Ya, sedang kami lakukan penyelidikan. Kan masih belum ketahuan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jumat (4/7/2017).
Argo mengatakan polisi akan kembali meminta keterangan marbot dan pengelola musala yang pertamakali melihat Zoya.
"Ya kalau misalnya ampli dibawa sama dia. Ada orang melihat dia ngambil. Nanti kita cek saksi yang melihat dia mengambil ampli, saksi yang melihat dia masuk, saat dia dikejar membawa barang bukti atau tidak," kata Argo.
Polisi juga akan meminta keterangan para pelaku pengeroyokan yang berujung pembakaran itu.
"Kami cek ya, posisinya sebagai apa. Namanya orang salah, tapi nanti kami cek polres ya," kata Argo.
Argo menyayangkan tindakan warga yang main hakim sendiri. Argo mengatakan seharusnya warga menyerahkan terduga pelaku agar dapat diproses secara hukum.
"Masyarakat harus jaga diri. Kalau misalnya menangkap pelaku pencuri, segera serahkan kepolisian. Jangan main hakim sendiri. Sesuai Undang-Undang, langsung serahkan kepolisian. Kalau main hakim sendiri ya salah," kata dia.
Kemarin, istri Zoya, Siti Zubaidah (25), membantah suaminya maling. Siti mengatakan suaminya memang menjadi tukang service barang elektronik bekas untuk kemudian dijual lagi.
Setelah dibakar hidup-hidup, jenazah Zoya dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi. Keesokan harinya, dia dikubur di TPU Kedondong, BTN Buni Asih Kongsi, Cikarang Utara.
Komentar
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Bandit-Bandit Berkelas: Nasib Keadilan di Ujung Tanduk!
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
Viral Bocah Diduga Curi Bebek Nangis Ketakutan Diikat Warga: Jangan Pak!
-
Residivis Ganjal ATM Beraksi Lagi! Polisi Ringkus Pelaku di SPBU Cengkareng
-
Suzuki Bandit Kalah Ganteng, Pesona Hero Hunk 150 XTEC Bikin Kesengsem
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'