Suara.com - Sumiyati tak menyangka warga begitu tega mengeroyok dan membakar hidup-hidup warga Kampung Jati, Cikarang Kota, Cikarang Utara, Muhammad Al Zahra alias Zoya (30), karena dianggap mencuri satu unit amplifier di musala Al Hidayah, Kampung Cabang 4, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, pada Selasa (1/8/201), jam 16.30 WIB.
Sumiyati merupakan istri dari Rojali, marbot musala Al Hidayah yang menjadi saksi kasus tersebut.
"Ya Allah sampai dibakar begitu, kan kita ngenes ya. Pas dia maling kita geregetan yak, pas dibakar kita ngenes, apalagi istrinya lagi hamil ya. Kita kasihan ya. " kata dia. Istri dari Zoya bernama Siti Zubaidah (25).
Sumiyati mengatakan warga sekitar memang selama ini sudah kesal dengan banyaknya pencurian di kampung, mulai dari telepon seluler sampai uang. Begitu menemukan sasaran, mereka begitu nafsu untuk menghajar.
"Memang di Muara itu sering yang kehilangan handphone, duit, gitu katanya. Jadi pada gerang, emosi kali," kata Sumiyati.
Ketika kejadian berlangsung, Sumiyati sedang menyiapkan acara haul di rumahnya.
Amplifier musala raib pertamakali diketahui oleh paman dari Sumiyati yang bernama Zainul. Saat adzan Azhar amplifier itu masih ada karena alat pengera suara masih berfungsi, tetapi setelah Azhar, ternyata sudah tidak ada.
Setelah diperiksa, ada bekas potongan kabel di tempat amplifier. Kejadian itu diketahui persis tak lama setelah Zoya keluar dari musala.
Zoya datang ke musala sebentar. Dia sempat mengambil wudlu dan melaksanakan salat Ashar.
"Dianya sih sempet salat. Suami saya ada juga di situ lagi nyiram-nyiram, tapi orangnya pas salat di sini, nggak misi-misi, nggak ada terima kasihya, langsung pergi aja , " kata Sumiyati.
Itu sebabnya, Rojali langsung menduga Zoya pelakunya.
"Pas tahunya mau tes amplifiernya hilang, dan orangnya sudah pergi. Akhirnya dicurigai dia (Zoya). Karena suami saya kenal wajahnya, orang papasan. Sehabis itu dikejar, dan benar ada barang buktinya. Langsung dilihat amplinya emang benar ampli sini, paling gede ampli dari sini, dimotornya ada tiga mereknya toa, yang lainnya kecil-kecil," kata dia
Ketika Rojali menanyakan soal amplifier di Jembatan Sasak Muara, katanya, Zoya membantahj, lalu lari.
Singkat cerita, kasus tersebut mengundang perhatian warga.
Zoya lari dengan cara menyeburkan diri ke sungai, kemudian dia berhasil diamankan warga seberang sungai.
Sumiyati mengatakan suaminya tak menyaksikan ketika Zoya dibakar warga.
Namun, kata Sumiyati, Rojali sempat meminta tolong kepada warga agar jangan menghakimi Zoya, tetapi lebih baik dibawa ke balai desa. Rojali, kata Sumiyati, ketika itu tak tega melihat Zoya dikeroyok warga.
"Suami saya, pas dia (Zoya) dibakar sudah balik ke rumah, pas masyarakat sudah banyak, katanya dia sudah nggak nyanggup. Dia sempat bilang begini juga, ada yang kenal, tolong amanin itu, kasihan gitu, bapak nggak tega. Bapak sempat pesen gitu, tolong di bawa ke Balai desa, jangan sampe dikroyok massa. Orang banyak banget massanya," kata Sumiyati.
Zoya tukang service barang bekas
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi, Komisaris Besar Asep Adi Saputra mengatakan kasus tersebut sedang diselidiki polisi.
"Kalau lihat identitasnya dia wiraswasta, tapi hari-hari dia betul sebagai teknisi atau tukang service alat-alat elektronik," katanya.
Asep mengatakan petugas sudah menemui keluarga Zoya di Cikarang.
"Saya kira tindakan ini juga tidak dibenarkan. Main hakim sendiri namanya. Tidak boleh begitu. Karena apapun orang mempunyai hak asasi tidak boleh diperlakukan sepeti itu," ucap Asep.
Asep mengatakan polisi akan mengusut kasus tersebut dengan mencari keterangan dari pelaku pengeroyokan dan pembakaran.
"Pelaku pengeroyokan sedang kita selidiki. Prosesnya mulai penyelidikan dulu siapa saja yang mengetahui peristiwa tersebut. Tidak boleh main hakim sendiri, apalagi tindakan yang tidak punya rasa kemanusiaan," kata dia.
Berita Terkait
-
Berani Angkat Latar Bali, Film Bandit Bakal Bikin Jantung Berdebar di JAFF 2025
-
Berawal dari Jadi Korban Begal, Monji Atmodjo Bongkar Sisi Kelam 'Surga' Bali Lewat Film Bandit
-
Ulasan Novel Bandit-Bandit Berkelas: Nasib Keadilan di Ujung Tanduk!
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
Viral Bocah Diduga Curi Bebek Nangis Ketakutan Diikat Warga: Jangan Pak!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka