Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. (Suara.com/Ummy Hadyah Saleh)
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyambangi kediaman mantan Wakil Presiden RI Hamzah Haz di Jalan Patra Kuningan 14, Kuningan, Jakarta, Sabtu (5/7/2017).
Hasto menuturkan, dirinya ditugaskan mantan Presiden RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputeri untuk bersilaturahim dengan mantan Ketua Umum PPP itu.
"Dalam kunjungan tersebut kami menyampaikan salam dari Ibu Megawati mengingat Ketua umum ibu Megawati dan Bapak Hamzah Haz saat itu merupakan representasi dari kondisi nasional kita, meskipun Bu Mega dan Hamzah Haz saat itu dikawin paksakan oleh MPR," ujar Hasto usai pertemuan.
Dalam pertemuan tersebut, Hamzah kata Hasto juga menyampaikan bahwa keduanya menjalin kerjasama dan membangun silaturahim yang baik ketika menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada periode tahun 2001-2004.
"Ketika ingin mengambil keputusan kemudian Pak Hamzah memegang tangan ibu, pada saat beliau ada perbedaan pendapat maka keputusan pun ditunda sampai mendengarkan pendapat dari Pak Hamzah Haz dan ini dilakukan untuk menggambarkan betapa kompaknya kepemimpinan Pak Hamzah dan Ibu Megawati ketika itu," ucap Hasto.
"Karena ketika keduanya dilantik sebagai Presiden dan wakil presiden ibu Mega mengatakan, 'pak Hamzah kita ini dari partai yang berbeda dan kita sepasang, tetapi kalau salah satu dari kita mengangkat alis saja, salah satu diantara kita batuk saja, maka rakyat kita akan tetap batuk'," sambungnya.
Maka dari itu, kata Hasto, pentingnya membangun soliditas dengan pemimpin-pemimpin nasional.
"Betapa saat itu disadari betapa pentingnya membangun soliditas diantara pemimpin-pemimpin nasional," tandasnya.
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula politisi PPP Habil Maraty dan Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru.
Hasto menuturkan, dirinya ditugaskan mantan Presiden RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputeri untuk bersilaturahim dengan mantan Ketua Umum PPP itu.
"Dalam kunjungan tersebut kami menyampaikan salam dari Ibu Megawati mengingat Ketua umum ibu Megawati dan Bapak Hamzah Haz saat itu merupakan representasi dari kondisi nasional kita, meskipun Bu Mega dan Hamzah Haz saat itu dikawin paksakan oleh MPR," ujar Hasto usai pertemuan.
Dalam pertemuan tersebut, Hamzah kata Hasto juga menyampaikan bahwa keduanya menjalin kerjasama dan membangun silaturahim yang baik ketika menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada periode tahun 2001-2004.
Hasto juga mengatakan bahwa Megawati dan Hamzah sangat kompak ketika mengambil keputusan dalam rapat kabinet.
"Ketika ingin mengambil keputusan kemudian Pak Hamzah memegang tangan ibu, pada saat beliau ada perbedaan pendapat maka keputusan pun ditunda sampai mendengarkan pendapat dari Pak Hamzah Haz dan ini dilakukan untuk menggambarkan betapa kompaknya kepemimpinan Pak Hamzah dan Ibu Megawati ketika itu," ucap Hasto.
"Karena ketika keduanya dilantik sebagai Presiden dan wakil presiden ibu Mega mengatakan, 'pak Hamzah kita ini dari partai yang berbeda dan kita sepasang, tetapi kalau salah satu dari kita mengangkat alis saja, salah satu diantara kita batuk saja, maka rakyat kita akan tetap batuk'," sambungnya.
Maka dari itu, kata Hasto, pentingnya membangun soliditas dengan pemimpin-pemimpin nasional.
"Betapa saat itu disadari betapa pentingnya membangun soliditas diantara pemimpin-pemimpin nasional," tandasnya.
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula politisi PPP Habil Maraty dan Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru.
Komentar
Berita Terkait
-
Lampu Hijau untuk Skuad Baru Megawati: Kemenkum Sahkan DPP PDIP yang Baru
-
Prabowo Obral Amnesti, Kredibilitas Taruhannya? Aktivis: Preseden Buruk Pemberantasan Korupsi!
-
Efek Domino Amnesti Hasto: Wamenaker Noel Ikut Minta Diskon Hukum, Pakar: Omongan Ngaco!
-
Hasto Ungkap Pesan Megawati Terkait Proyek Penulisan Ulang Sejarah RI
-
Kembali Jabat Sekjen PDIP, Hasto Ungkap Pesan Megawati dan Spiritualitas yang Lahir di Rutan KPK
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
Terkini
-
Roy Suryo: Jangan Sampai Jaksa Agung Dikatai Ayam Sayur, Penjarakan Silfester Matutina Sekarang!
-
Danpuspom TNI: Hanya Dua Anggota Kopassus Terlibat Pembunuhan Bankir Ilham Pradipta
-
Oknum Mengaku Anggota lagi-lagi Berulah, Orang Rumah Zaskia Adya Mecca Menjadi Korban
-
Ingatkan Pemerintah Soal Pemborosan, Legislator PKS: Perlu Dijelaskan Apa Itu Ibu Kota Politik
-
Digoyang Isu Pencopotan Terkait Wacana Reformasi Polri, Kapolri Listyo Dibela Buruh KSPSI, Mengapa?
-
Aturan Baru Penebusan Pupuk Bersubsidi Mulai Disosialisasikan Pupuk Indonesia
-
KPU Dituding Ubah Data Pendidikan Gibran di Tengah Gugatan Rp 125 Triliun
-
Cak Imin Akui 'Nyerah' Bersaing Politik, Puji Prabowo Presiden Paling Serius Perhatikan Petani
-
Ribuan Siswa Keracunan, FKBI Nilai Program MNG Telah Langgar Hak Konsumen Anak
-
Negara Bobol Rp17 Triliun! Pemerintah Akui 45% Bansos PKH dan Sembako Dinikmati Orang Tak Berhak