Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, di Jakarta, Jumat (28/4/2017). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya memaafkan pernyataan Wakil Ketua Umum DPP Gerindra bidang buruh, Arief Poyuono, yang menyebut PDI Perjuangan membohongi rakyat seperti Partai Komunis Indonesia (PKI). Hasto menuturkan, Arief pun telah mengirimkan surat permintaan maaf kepada PDI perjuangan terkait pernyataan Arief.
"Ya dalam tradisi budaya orang timur saling maaf memaafkan itu bagus, dan kemudian kami juga menerima hal tersebut surat pernyataan maaf dari saudara Arief," ujar Hasto di kediaman mantan Wakil Presiden Hamzah Haz, di Jalan Patra Kuningan XV, Kuningan, Jakarta, Sabtu (5/8/2017).
Menurut Hasto, pernyataan Arief menyangkut martabat dan kehormatan partai berlambang banteng bermoncong putih itu. Karena itu, ia mengatakan pemimpin partai harus berhati-hati dalam memberikan pernyataan.
"(Pemimpin partai) Harus berdisiplin betul dalam berbicara apa yang disampaikan itu, akan didengarkan oleh masyarakat, karena itulah permintaan maaf telah kami terima dalam bentuk surat," kata dia.
Namun permintaan maaf yang dilakukan Arief tetap melihat proses hukum yang ada di Indonesia. Hasto pun menyarankan kepada politisi-politisi untuk berhati-hati dalam berbicara.
"Tetapi kemudian kita melihat ada proses-proses hukum yang memang harus diselesaikan sehingga sebagai negara yang berpijak diatas hukum, tentu saja kita berharap keadilan dan kebenaran dalam hukum itu sendiri. Ini merupakan bagian dari pembelajaran untuk sekali lagi hati-hati di dalam berbicara sebagai politisi," tutur Hasto.
Terkait langkah hukum atas kasus tersebut, Hasto menyerahkan ke Badan Bantuan Hukum PDI Perjuangan.
"Ya itu nanti kan kami bahas oleh tim hukum ya, tapi yang penting bahwa dalam tradisi budaya Timur, ya maaf memaafkan adalah satu hal yang sangat baik, dan itu juga yang kami lakukan. Tetapi proses hukum sekarang masih dikaji oleh badan bantuan hukum PDI Perjuangan," tandasnya
Arief Poyuono akhirnya meminta maaf kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), karena menyebut partai tersebut membohongi rakyat seperti Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Ya saya secara pribadi meminta maaf, daripada ribut sesama anak bangsa yang tidak ada artinya. Saya meminta maaf kepada Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri dan seluruh kader partainya,” kata Arief kepada Suara.com via telepon, Selasa (1/8/2017) malam.
Arief mengklaim, ia sebenarnya tidak bermaksud menuduh PDIP sama seperti PKI. Ia meyakini, partai berlambang Kepala Banteng tersebut Pancasilais. Ia menjelaskan, pernyataannya itu sebenarnya merupakan respons atas keluhan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pada media. Hasto, kata dia, pernah mengeluhkan bahwa PDIP selalu dikait-kaitkan dengan isu komunisme serta PKI.
“Karenanya saya membuat pernyataan bahwa yang sering disebut PKI itu adalah pihak yang kerap menipu rakyat,” tukasnya.
Menurut Hasto, pernyataan Arief menyangkut martabat dan kehormatan partai berlambang banteng bermoncong putih itu. Karena itu, ia mengatakan pemimpin partai harus berhati-hati dalam memberikan pernyataan.
"(Pemimpin partai) Harus berdisiplin betul dalam berbicara apa yang disampaikan itu, akan didengarkan oleh masyarakat, karena itulah permintaan maaf telah kami terima dalam bentuk surat," kata dia.
Namun permintaan maaf yang dilakukan Arief tetap melihat proses hukum yang ada di Indonesia. Hasto pun menyarankan kepada politisi-politisi untuk berhati-hati dalam berbicara.
"Tetapi kemudian kita melihat ada proses-proses hukum yang memang harus diselesaikan sehingga sebagai negara yang berpijak diatas hukum, tentu saja kita berharap keadilan dan kebenaran dalam hukum itu sendiri. Ini merupakan bagian dari pembelajaran untuk sekali lagi hati-hati di dalam berbicara sebagai politisi," tutur Hasto.
Terkait langkah hukum atas kasus tersebut, Hasto menyerahkan ke Badan Bantuan Hukum PDI Perjuangan.
"Ya itu nanti kan kami bahas oleh tim hukum ya, tapi yang penting bahwa dalam tradisi budaya Timur, ya maaf memaafkan adalah satu hal yang sangat baik, dan itu juga yang kami lakukan. Tetapi proses hukum sekarang masih dikaji oleh badan bantuan hukum PDI Perjuangan," tandasnya
Arief Poyuono akhirnya meminta maaf kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), karena menyebut partai tersebut membohongi rakyat seperti Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Ya saya secara pribadi meminta maaf, daripada ribut sesama anak bangsa yang tidak ada artinya. Saya meminta maaf kepada Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri dan seluruh kader partainya,” kata Arief kepada Suara.com via telepon, Selasa (1/8/2017) malam.
Arief mengklaim, ia sebenarnya tidak bermaksud menuduh PDIP sama seperti PKI. Ia meyakini, partai berlambang Kepala Banteng tersebut Pancasilais. Ia menjelaskan, pernyataannya itu sebenarnya merupakan respons atas keluhan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pada media. Hasto, kata dia, pernah mengeluhkan bahwa PDIP selalu dikait-kaitkan dengan isu komunisme serta PKI.
“Karenanya saya membuat pernyataan bahwa yang sering disebut PKI itu adalah pihak yang kerap menipu rakyat,” tukasnya.
Komentar
Berita Terkait
-
Sebut Partai Pro Pekerja, Begini Strategi PDIP Beri Perlindungan PMI
-
Masalah PMI jadi Fokus Utama, Megawati Wanti-wanti: Proses Pemulangan jangan Ditunda-tunda
-
Ungkit Kasus Dokumen Palsu hingga ART Disiksa Majikan, PDIP Usul Satgas Perlindungan Buruh Migran
-
Ingatkan Pesan Bung Karno Saat Ganefo, PDIP Tegaskan Tolak Kedatangan Tim Senam Israel
-
Potret Presiden Prabowo Pimpin Langsung Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
-
Rapat Bareng Mahasiswa, Habiburokhman Tegaskan MBG Justru Disambut Positif Warga
-
Sebut Wajar MBG Ada Masalahnya, Habiburokhman: Saya Belum Pernah Menemui Orang yang Menolak
-
Ketum Panji Bangsa Kecam Trans7: Lecehkan Pesantren Berarti Melecehkan Jati Diri Bangsa
-
Dituduh Lecehkan Pesantren, KPI Hentikan Paksa Program "Xpose Uncensored" Trans7
-
Cak Imin Ikut Geram, Sebut Trans7 Sinis dan Kambinghitamkan Pesantren Lirboyo: Kita Protes!
-
Daftar 5 Tuntutan Alumni Lirboyo ke Trans7 Buntut Tayangan 'Xpose': Minta Maaf Tak Cukup!
-
Drama Kepsek Tampar Siswa Merokok Berakhir, Pelajar SMAN 1 Cimarga Akhirnya Kembali Sekolah
-
Aksi Unik di Demo Tolak MBG: Bagi-Bagi Makanan ke Pejalan Kaki Hingga Wartawan
-
Viral! Habib Palsu di Bogor Peras Sarung Santri, Endingnya Malah Dibawa Pulang Keluarga