Suara.com - Sebanyak 600 warga Kabupaten Lebak mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Itu akibat air bawah tanah di daerah itu tidak laik konsumsi.
"Kami berharap pemerintah daerah segera menangani masalah kesulitan warga mendapatkan air bersih," kata Anggota DPRD Provinsi Banten Sanuji Pentamarta saat kunjungan kerja ke Kabupaten Lebak, Sabtu (5/8/2017).
Masyarakat yang kesulitan pasokan air bersih itu ada di Desa Muhara Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak. Warga setempat tidak dapat mengkonsumsi air bawah tanah melalui sumur maupun jetpump karena tidak laik konsumsi.
Selain mengeluarkan bau tak sedap, rasa air juga asin dan berwarna kecoklatan. Karena itu masyarakat terpaksa memanfaatkan air tersebut untuk mandi, cuci dan kakus (MCK).
Sedangkan, pasokan air untuk dikonsumsi sehari-hari harus mencari ke luar daerah atau membeli air isi ulang. Dengan demikian, pihaknya mendesak Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten Lebak agar membangun jaringan pipa ke perkampungan warga di Desa Muhara itu.
Saat ini, masyarakat yang tinggal di daerah itu belum tersentuh pasokan air bersih dari PDAM setempat.
"Kami berharap warga yang kerapkali kesulitan air bersih agar dilakukan pemasangan pipa PDAM," katanya.
Menurut dia, masyarakat di Desa Muhara kerap kesulitan mendapatkan air bersih, terlebih saat ini memasuki musim kemarau. Kondisi air di daerah itu seringkali berbau tak sedap juga rasanya asin serta warna air berubah.
"Kami minta warga yang kesulitan air bersih itu untuk sementara dipasok air bersih oleh BPBD," katanya.
Baca Juga: Antisipasi Kekeringan, Warga Bantul Diminta Tabung Air
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi mengatakan, pihaknya akan mendistribusikan air bersih jika masyarakat membutuhkan air bersih akibat kekeringan.
Saat ini, masyarakat Kecamatan Wanasalam menjadi langganan kesulitan air bersih jika terjadi kemarau.
"Kami secepatnya melaksanakan pengiriman pasokan air bersih ke lokasi warga yang mengalami kesulitan air bersih," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu