Suara.com - Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, memiliki potensi untuk dikembangkan. Potensi tersebut terutama pada perkebunan kopi dan lada yang terdapat di Kecamatan Sikap Dalam. Terkait hal tersebut, Kementerian PUPR mendorong penyediaan infrastruktur yang memadai dan teknologi yang modern mulai dari tahap budidaya, pengolahan hasil, hingga pemasaran produk.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan, BPIW, Kementerian PUPR, Agusta Ersada Sinulingga, saat membuka forum Pembahasan Masterplan dan Pra Desain Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) di Kabupaten Empat Lawang yang dilaksanakan di Palembang, belum lama ini.
Selain itu menurut Agusta, pengembangan permukiman perdesaan untuk petani yang bekerja pada sektor perkebunan maupun sektor pendukungnya juga harus didorong hingga mencapai standar kelayakan.
Ia melanjutkan, kegiatan tersebut digelar dengan tujuan untuk menjaring aspirasi pemerintah Kabupaten Empat Lawang dan aparatur desa di Kecamatan Sikap Dalam. Dengan adanya masukan-masukan, terutama dari stakeholder utama tersebut, diharapkan dapat menyempurnakan penyusunan masterplan.
“Pelaksanaan rapat ini diharapkan dapat merangsang peran aktif para stakeholder terkait, sekaligus menjadi momentum yang baik untuk bersinergi, demi terwujudnya KPPN, di Kabupaten Empat Lawang yang maju dan mandiri,” ujar Agusta.
Dikatakannya juga bahwa kontribusi Kementerian PUPR dalam pengembangan KPPN dapat dilakukan pada sektor produksi dan sektor pengolahan. Kementerian PUPR juga dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan kewenangan dalam hal aksesibilitas pemasaran hasil perkebunan, terutama terkait jaringan jalan.
Menurutnya, pembangunan kawasan perdesaan pada dasarnya diamanatkan dalam RPJMN 2015-2019 pada buku 3, yaitu pada bagian D tentang pembangunan 40 kawasan pertumbuhan baru atau yang sekarang dikenal sebagai KPPN. Selain itu, Nawacita Presiden Jokowi juga memperkuat kedudukan KPPN ini dalam Nawacita nomor 3, yaitu membangun dari pinggiran.
“Peran dan kontribusi kawasan perdesaan harus semakin ditingkatkan, mengingat sumber produksi berada di perdesaan. Peningkatan sentra produksi di desa akan mampu memberikan peningkatan ekonomi di lokal desa yang nantinya mampu memberikan stabilitas harga pangan,” ucap Agusta.
Kegiatan yang dimoderatori Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Kota Kecil dan Perdesaan, Sanusi Sitorus ini diikuti beberapa kalangan, seperti Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Kementerian Pertanian, Dedi Djunaedi, Kasubdit Transmigrasi dan Perbatasan Bappenas, Arief Wirayudo, dan Perwakilan Kementerian Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Nanti Kasih.
Kegiatan ini dihadiri juga Perwakilan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Merry Efriana, para satker dan balai teknis di lingkungan Kementerian PUPR di Provinsi Sumatera Selatan, perwakilan Bappeda dan SKPD terkait di Kabupaten Empat Lawang, serta Camat Sikap Dalam dan 11 Kepala Desa di Kecamatan Sikap Dalam.
(**Artikel ini merupakan kerja sama Kementerian PUPR dan Suara.com)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram