Suara.com - Google, selaku operator Google Map telah menyelesaikan polemik di tengah masyarakat Kota Bekasi, Jawa Barat, terkait dengan perubahan nama Jalan Dewi Sartika menjadi Jalan Dewi Persik.
"Hari ini saya lihat di aplikasi peta Google namanya sudah kembali menjadi nama Dewi Sartika. Google telah memperbaiki kesalahan itu," kata orang pertama yang yang memberi kabar seputar perubahan nama Jalan Dewi Sartika, Eko Prasetyo, di Bekasi, Jumat (11/8/2017).
Google selaku operator sudah sepatutnya bertanggung jawab memperbaiki kesalahan nama jalan di Kota Bekasi yang selama beberapa pekan terkahir dianggap merugikan pengguna aplikasi.
Ia juga mengapresiasi langkah Pemkot Bekasi yang telah proaktif mendorong Google untuk mengoreksi kesalahan itu melalui surat resmi yang dilayangkan pada hari Senin (7/8/2017).
Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menginstruksikan Dinas Komunikasi dan Informatika untuk menyurati Google atas kesalahan itu.
Dalam suratnya Rahmat menekan adanya pelanggaran Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
"Dewi Sartika adalah nama pahlawan asal Jawa Barat yang berjasa pada saat perjuangan melawan penjajah. Namanya harus dijaga," katanya.
Meskipun polemik seputar penamaan itu telah diselesaikan Google, Rahmat tetap meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk melakukan investigasi terhadap penyebab perubahan nama itu.
"Investigasi perlu dilakukan terkait dengan faktor yang menyebabkan pergantian nama itu agar ke depan polemik serupa tidak terulang," katanya. (Antara)
Baca Juga: Kritik Budaya Perusahaan, Karyawan Google Dipecat
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu