Suara.com - Di tengah pro dan kontra wacana pembangunan apartemen untuk tempat tinggal semua anggota DPR, Sekretaris Jenderal DPR Achmad Djuned menjelaskan ide tersebut merupakan rencana jangka panjang.
Djuned mengatakan usulan pembangunan apartemen belum masuk dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018 yang diajukan DPR lewat Badan Urusan Rumah Tangga.
"Kita nggak membicarakan apartemen itu saya kira. Tahun ini belum anu. Itu memang kita rencana jangka panjang," ujar Djuned di DPR, Jakarta, Senin (14/8/2017).
Dia menerangkan BURT mengusulkan anggaran sebesar Rp7,2 triliun pada RAPBN 2018. Jumlah ini, kata Djuned, sesuai dengan usulan dari alat kelengkapan dewan, dan fraksi di DPR.
"Jadi kita mengkomplasi. Untuk kelengkapan komisi, misalnya Komisi I membutuhkan berapa, Komisi II berapa, badan berapa, semua dikompilasi dan dibahas dengan BURT. Setelah itu disampaikan dalam rapat paripurna," tutur Djuned.
Usulan Rp7,2 triliun tadi, kata Djuned, tidak dikabulkan semua. Djuned mengatakan pemerintah hanya menyetujui anggaran untuk DPR sebesar Rp5,4 triliun.
Anggaran Rp5,4 triliun, katanya, akan disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat paripurna penyampaian nota keuangan pada 16 Agustus.
"Kita sudah menyampaikan APBN itu, (setelah penyampaian nota keuangan) akan kita bahas kembali, karena usulan kita Rp7,2 triliun tapi kita mendapatkan Rp5,7 triliun, makanya kita akan mencoba perencanaan kembali. Kira-kira yang menjadi prioritas, skala prioritas apa saja," tutur Djuned.
Djuned menerangkan usulan Rp7,2 triliun merupakan salah satu poin diperuntukkan untuk penataan kompleks DPR. Penataan kompleks DPR diusulkan sejak tahun 2015. Namun, ketika itu belum termasuk pembangunan apartemen tadi.
Ada tujuh proyek yang menjadi fokus penataan kompleks DPR. Yaitu, alun-alun demokrasi, museum dan perpustakaan, pembangunan akses publik, pusat pengunjung, ruangan pusat pengkajian legislasi, ruang anggota DPR dan tenaga ahli, serta integrasi kawasan. Tujuh proyek ini ditaksir mencapai Rp1,6 triliun yang dianggarkan dengan sistem multiyears.
"Kita sudah mengajukan dari dulu dan kita sudah mendapatkan anggaran itu, tapi karena dulu (APBN 2017) ada penghematan maka kita untuk penghematan dulu. Dan insya Allah tahun 2018 kita sudah bisa mulai," ujar Djuned.
Berita Terkait
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik
-
Komisi III DPR Bocorkan Rencana Revisi UU Polri: Ada Penyesuaian Usia Pensiun Aparat Negara
-
Rudianto Lallo Apresiasi Keberanian BNN Bongkar Kampung Narkoba di Jakarta
-
Harus ada Sinergi Multipihak untuk Urai masalah Perundungan
-
Gus Hilman Tekankan Pentingnya Pesantren Masuk dalam RUU Sisdiknas
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia
-
KUHAP Baru Disahkan, Ahli Peringatkan 'Kekacauan Hukum' Januari 2026: 25 Aturan Pelaksana Belum Siap