Suara.com - Produser dan sutradara Film “Banda: The Dark Forgotten Trail" meminta maaf kepada keluarga besar Wandan atau warga Banda Ely, Elat Kepulauan Kei, Maluku Tenggara, terkait isi film tersebut.
Isi film itu berkisah tentang kepulauan Banda dan jalur rempah di abad ke-15 serta bagaimana di kepulauan itu pula semangat kebangsaan dan identitas multikultural lahir menjadi warisan sejarah dunia. .
Produser Sheila Timothy yang bisa dipanggil Lala dan sutradara Jay Subiyakto berada di Ambon dan bertemu dengan keluarga besar Wandan, Senin (14/8/2017).
Mereka dimediasi oleh Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo.
"Kami senang sekali dapat berdialog dan diskusi dengan para tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Wandan, terkait dengan pemutaran ‘Film Dark Forgotten Trail’, yang dinilai mengabaikan partisipasi dan keterlibatan keluarga Wandan dalam melahirkan film tersebut," kata Lala, dalam keterangan pers bersama keluarga besar Wandan, usai berdialog membahas film tersebut.
Hadir dalam dialog itu Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo dan Sejarawan Barata Richard Hutagalung.
Menurut Lala, tujuan pembuatan film "Dark Forgotten Trail" untuk membangun rasa persatuan antara sesama anak bangsa sehingga bisa menjadi bangsa yang lebih kuat.
"Namun sebagai pembuat film, kami tentunya bukan sejarawan yang mengetahui semua peristiwa masa lampau. Karena itu banyak kekurangan yang mungkin terbaikan dalam film tersebut," tuturnya, seperti dilansir Antara.
Baca Juga: Hadapi PSM, Teco Ingin Mainkan Reinaldo
Ia juga berharap bisa membuat film lain tentang keluarga wandan dan peristiwa-peristiwa lain yang perlu diangkat.
"Saya sebagai produser dan Jay sebagai sutradara meminta maaf kepada seluruh warga keluarga Wandan, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda, jika ada salah kata dari kami atau hal-hal yang menyebabkan kesalahpahaman. Kami tidak ada niat buruk atau niat tidak baik dalam pembuatan film tersebut," harapnya.
Ia mengakui dalam film tersebut ada peristiwa yang sangat menyakitkan warga Wandan. Karena itu, diharapkan peristiwa tersebut kelak dapat diangkat dan ditelusuri lebih jauh, sehingga bisa memberikan keadilan tidak hanya untuk warga Wandan, tetapi untuk seluruh bangsa Indonesia.
Tokoh masyarakat Wandan Abdul Azis Latar, mengapresiasi niat baik produser maupun sutradara untuk berdialog sekaligus mengklarifikasi opini-opini yang selama ini berkembang dalam karya film itu.
"Kami dari keluarga besar Wandan, setelah mengikuti secara cermat dalam dialog dipimpin oleh Bapak Pangdam Pattimura, dapat menemukan solusi bagaimana bisa menyelesaikan persoalan ini, sehingga tidak berlarut-larut demi menjaga stabilitas keamanan dan nama baik keluarga Wandan untuk kemajuan daerah kita sendiri," kata Abdul.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut