Anggota Fraksi Partai Nasional Demokrat Taufiqulhadi [suara.com/Dian Rosmala]
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Nasional Demokrat Taufiqulhadi setuju jika gedung DPR diperbaharui. Menurut dia gedung DPR sudah tidak layak pakai dan cenderung menyiksa karena keterbatasan fasilitas.
"Dua minggu sebelum reses, lift satu jatuh jatuh. Untungnya jatuhnya dari lantai satu ke lantai dasar. Gejala itu sering terjadi," kata Taufiq di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Selain itu, kata Taufiq, AC yang ada di ruangan anggota DPR juga sudah tidak dingin lagi. Kemudian, menurut dia, ruangan juga kekecilan.
"Jadi kalau anda masuk ke ruang DPR, itu menyiksa. Gedung ini sudah tidak tepat lagi. Saya ada tenaga ahli tiga orang, tenaga administrasi dua orang, belum saya, itu kecil. Coba bandingkan dengan negara lain, Malaysia," tutur Taufiq.
Taufiq berharap persoalan ini dilihat secara obyektif. Menurut dia tidak ada persoalan jika DPR meminta dana untuk pembangunan gedung atau untuk merenovasi gedung yang ada.
"Kita harus objektif dalam masalah ini. Jangan dulu ada praduga, yang penting anggaran tersebut bisa dipertanggungjawabkan, transparan. Menurut saya tidak ada masalah hal tersebut," ujar Taufiq.
Sementara itu, terkait wacana pembangunan apartemen untuk tempat tinggal anggota DPR, menurut Taufiq, itu patut dipertimbangkan untuk mendukung kinerja anggota dewan.
Sementara rumah dinas anggota DPR yang sudah ada di Kalibata, kata dia, bisa diambil alih oleh Sekretariat Negara.
"Kalau menggunakan di sini (sekitar gedung DPR) bagus. Kan ada tanah luas tuh. Manfaatkan, dan yang di Kalibata (rumah dinas anggota DPR), diambil lagi saja oleh Setneg, kan itu jauh lebih menguntungkan," kata Taufiq.
"Dua minggu sebelum reses, lift satu jatuh jatuh. Untungnya jatuhnya dari lantai satu ke lantai dasar. Gejala itu sering terjadi," kata Taufiq di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Selain itu, kata Taufiq, AC yang ada di ruangan anggota DPR juga sudah tidak dingin lagi. Kemudian, menurut dia, ruangan juga kekecilan.
"Jadi kalau anda masuk ke ruang DPR, itu menyiksa. Gedung ini sudah tidak tepat lagi. Saya ada tenaga ahli tiga orang, tenaga administrasi dua orang, belum saya, itu kecil. Coba bandingkan dengan negara lain, Malaysia," tutur Taufiq.
Taufiq berharap persoalan ini dilihat secara obyektif. Menurut dia tidak ada persoalan jika DPR meminta dana untuk pembangunan gedung atau untuk merenovasi gedung yang ada.
"Kita harus objektif dalam masalah ini. Jangan dulu ada praduga, yang penting anggaran tersebut bisa dipertanggungjawabkan, transparan. Menurut saya tidak ada masalah hal tersebut," ujar Taufiq.
Sementara itu, terkait wacana pembangunan apartemen untuk tempat tinggal anggota DPR, menurut Taufiq, itu patut dipertimbangkan untuk mendukung kinerja anggota dewan.
Sementara rumah dinas anggota DPR yang sudah ada di Kalibata, kata dia, bisa diambil alih oleh Sekretariat Negara.
"Kalau menggunakan di sini (sekitar gedung DPR) bagus. Kan ada tanah luas tuh. Manfaatkan, dan yang di Kalibata (rumah dinas anggota DPR), diambil lagi saja oleh Setneg, kan itu jauh lebih menguntungkan," kata Taufiq.
Komentar
Berita Terkait
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Puan Blak-blakan Soal Aturan Masuk DPR: 'Kayak ke Rumah Kalian, Tok Tok Tok.. Assalamualaikum'
-
Puan Maharani Respons Pembatasan Titik Reses DPR: Anggaran Berpotensi Dipangkas
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen