Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri Sidang Tahunan MPR Tahun 2017 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Komisaris Besar J. E. Isir, lelaki asal Jayapura, Papua, kini menjadi ajudan pribadi Presiden Joko Widodo. Sebelum ini, posisi ajudan pribadi Presiden mengalami kosong hampir tujuh bulan lamanya setelah Brigadir Jenderal Listyo Sigit Prabowo diangkat menjadi Kapolda Banten.
Sebelum dipilih menjadi ajudan pribadi Presiden, Isir menjabat Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan sebelum Isir diputuskan, Polri mengusulkan tiga nama.
"Pak Presiden hampir tujuh bulan belum menentukan ajudan dari Polri. Yang kita kirim tiga, yang terbaik di antaranya," kata Tito di Polda Metro Jaya, Rabu (16/8/2017)
Sebelum ditakdirkan menjadi ajudan Jokowi, Isir bersama dua kandidat lainnya menjalani serangkaian tes.
"Padahal mereka lulus tes semua, tapi kembali kalau bicara masalah ajudan kan, orang kepercayaan, ring 1 beliau. Itu masalah chemistry sangat penting sekali, ngeklik nggak. Saya sangat bersyukur dengan dipilih beliau. Mudah-mudahan ngeklik dan bisa dipercaya pak presiden," kata Tito.
Tito mengatakan pilihan Jokowi terhadap putra Papua menunjukkan Jokowi sangat mencintai masyarakat Papua.
"Ini menunjukkan bapak presiden sangat memperhatikan dan cinta kepada papua. Kemudian juga saya berpendapat bahwa presiden menunjukan nasionalisme beliau. Karena memilih orang dari Papua," kata dia
Penunjukkan putra Papua, kata Tito, juga menunjukkan Jokowi tak memilih orang-orang berdasarkan agama dan keyakinan.
"Kedua, yang beragama non muslim, tiga lagi ajudan beliau kan muslim ya. Ini ada non muslimnya. Sehingga pendapat saya itu beliau tidak melihat latar belakang itu, tapi nasionalisme beliau," kata dia
"Menunjukkan bahwa semua sama di mata beliau, rakyat Indonesia dari sabang sampai merauke, agama apa pun adalah rakyat beliau," Tito menambahkan.
Setelah resmi dipilih, mulai hari ini, Isir langsung melakukan pengawalan terhadap Jokowi.
Ketika Presiden Jokowi menyampaikan Pidato Tahunan di MPR, DPR, dan DPD, tadi, Isir sudah berdiri di samping Jokowi.
Sebelum dipilih menjadi ajudan pribadi Presiden, Isir menjabat Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan sebelum Isir diputuskan, Polri mengusulkan tiga nama.
"Pak Presiden hampir tujuh bulan belum menentukan ajudan dari Polri. Yang kita kirim tiga, yang terbaik di antaranya," kata Tito di Polda Metro Jaya, Rabu (16/8/2017)
Sebelum ditakdirkan menjadi ajudan Jokowi, Isir bersama dua kandidat lainnya menjalani serangkaian tes.
"Padahal mereka lulus tes semua, tapi kembali kalau bicara masalah ajudan kan, orang kepercayaan, ring 1 beliau. Itu masalah chemistry sangat penting sekali, ngeklik nggak. Saya sangat bersyukur dengan dipilih beliau. Mudah-mudahan ngeklik dan bisa dipercaya pak presiden," kata Tito.
Tito mengatakan pilihan Jokowi terhadap putra Papua menunjukkan Jokowi sangat mencintai masyarakat Papua.
"Ini menunjukkan bapak presiden sangat memperhatikan dan cinta kepada papua. Kemudian juga saya berpendapat bahwa presiden menunjukan nasionalisme beliau. Karena memilih orang dari Papua," kata dia
Penunjukkan putra Papua, kata Tito, juga menunjukkan Jokowi tak memilih orang-orang berdasarkan agama dan keyakinan.
"Kedua, yang beragama non muslim, tiga lagi ajudan beliau kan muslim ya. Ini ada non muslimnya. Sehingga pendapat saya itu beliau tidak melihat latar belakang itu, tapi nasionalisme beliau," kata dia
"Menunjukkan bahwa semua sama di mata beliau, rakyat Indonesia dari sabang sampai merauke, agama apa pun adalah rakyat beliau," Tito menambahkan.
Setelah resmi dipilih, mulai hari ini, Isir langsung melakukan pengawalan terhadap Jokowi.
Ketika Presiden Jokowi menyampaikan Pidato Tahunan di MPR, DPR, dan DPD, tadi, Isir sudah berdiri di samping Jokowi.
Komentar
Berita Terkait
-
Jokowi Ngotot Prabowo-Gibran 2 Periode, Manuver Politik atau Upaya Selamatkan Ijazah Gibran?
-
Bloomberg New Economy Itu Apa? Jokowi Resmi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat
-
Jokowi Jadi Penasihat Bloomberg New Economy: Peran Baru usai Purnatugas
-
Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
-
Intip Riwayat Pendidikan 3 Menantu Jokowi, Siapa Paling Mentereng?
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut