Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta para diaspora atau perantau Indonesia di seluruh dunia, agar tidak mencontoh tindakan Johannes Marliem yang diklaimnya merugikan negara triliunan rupiah.
"Tentu kita turut berduka cita, namun diaspora Indonesia jangan meniru tindakan yang tidak seharusnya seperti yang terjadi dengan Johannes Marliem. Ternyata dia berkomplot merampok negara, merugikan keuangan negara," kata JK dalam pembukaan Indonesian Diaspora Global Summit di Jakarta, seperti diberitakan Antara, Senin (21/8/2017).
"Nah, jangan ditiru yang seperti itu," tukasnya lagi.
Menurut Wapres, informasi tentang diaspora Indonesia selama ini secara umum terkait dengan hal positif. Karenanya, tindakan Johannes yang ia klaim berkomplot merugikan Indonesia tidak sepatutnya ditiru.
Johannes Marliem adalah mantan WNI yang berdomisili di Amerika Serikat, dan dianggap sebagai salah satu saksi kunci dalam kasus megakorupsi dana proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP).
Ia dinyatakan tewas dengan luka tembak di bagian kepala di kediamannya, Los Angeles, pada 8 Agustus 2017.
Berdasarkan keterangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johannes pernah dimintakan uang USD200 ribu untuk memuluskan perusahaannya, PT Biomorf, sebagai pemenang tender pengadaan sistem identifikasi sidik jari otomatis e-KTP.
Sebagai pemenang tender, Johannes disebut mendapat keuntungan sebesar USD14,88 juta, namun diindikasikan telah merugikan negara sebesar Rp2,3 triliun.
Baca Juga: Warga Geger dan Ketakutan Lihat Video Penampakan 'Tangan Tuhan'
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
Dokter Tifa Kembali Beraksi! Desak Prabowo Ungkap Fufufafa, Singgung Pasal Pemakzulan di UUD 1945
-
Kursi Menpora Masih Kosong hingga Kini, Pimpinan Komisi X Minta Prabowo Segera Tunjuk Penggantinya
-
Purbaya dan Menteri Lain Menghadap Prabowo ke Istana, Bahas Stimulus Ekonomi?
-
Pramono Resmikan Jakarta Fire Safety Challenge: 2000 Peserta Dilatih Hadapi Maut Si Jago Merah
-
Gibran Dikeroyok Gugatan Rp125 Triliun, Tunjuk 3 Pengacara Top Hadapi Sidang yang Kembali Ditunda
-
Keberhasilan Audit ISO 14001 dan 45001 Tegaskan Komitmen NHM pada Keselamatan dan Lingkungan
-
Kini Akui Anak-anak Boleh Sampaikan Pendapat, Kenapa Polda Metro Sempat Cegah Pelajar Ikut Demo?
-
Ijazah Gibran Digugat, Refly Harun Sebut Ada 'Cacat Bawaan': Posisi Wapres Aman, Tapi...
-
Kuasa Hukum Wapres Gibran Belum Serahkan Fotokopi KTP, Sidang Gugatan Rp125 Triliun Ditunda Lagi
-
Ijazahnya Digugat, Kenapa Gibran Rakabuming Dulu Harus Sekolah SMA di Singapura?