Suara.com - Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Adab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra menilai kebhinnekaan yang dimiliki Indonesia merupakan rahmat yang menjadi potensi besar memiliki budaya yang kaya termasuk dalam hal keagamaan.
"Justru kalau homogen seperti Jepang atau Eropa sebelum Perang Dunia tidak menjamin sebuah bangsa menjadi tentram dan maju. Dan tidak ada jaminan jika homogen akan terlepas dari konflik," kata penerima LIPI Sarwono Award ini di Jakarta, Rabu (23/8/2017).
Menurut dia, meski Indonesia sangat heterogen sejak lama tapi tidak ada konflik agama yang panjang dan luas, bahkan sebelum Islam masuk ke Nusantara. Ini karena watak budaya toleran yang luar biasa dimiliki Indonesia.
"Ditambah kekayaan kearifan lokal yang bisa membuat hubungan baik dan penuh toleransi antar daerah. Makanya saya apresiasi Presiden dan Wakil Presiden yang mengenakan pakaian adat, terutama dalam agenda kenegaraan," lanjutnya.
Pertukaran pakaian adat yang dikenakan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Gedung MPR/DPR, menurut dia, menegaskan kebhinekaan tidak hanya kata-kata. Tukar-menukar budaya menjadi penting karena tidak bisa dipungkiri sampai sekarang masih ada "stereotype" negatif antarsuku di negara ini.
Plt Kepala LIPI Bambang Subiyanto sebelum menyerahkan LIPI Sarwono mengatakan Profesor Azyumardi merupakan pemikiran kritis dalam kemajuan kebudayaan dan keagaman di Indonesia. Pemikirannya selalu syarat untuk memajukan ilmu pengetahuan Indonesia.
Konsisten menyebarkan budaya dan kemajuan Islam dengan melihat perbedaan Islam di Indonesia dan Timur Tengah. Islam Indonesia menurut penerima LIPI Sarwono Award ini, kata Bambang, merupakan Islam berkemajuan dan berkembang baik dengan sentuhan Nusantara.
Tahlilan, ziarah kubur dan budaya mudik menjadi ciri lain dari muslim Indonesia yang tidak dilakukan di negara lain. "Beliau merupakan tokoh yang tidak pernah diam, semua pemikirannya dicurahkan dalam banyak tulisan, tertuang dalam 36 buku dan makalah serta jurnal ilmiah nasional dan internasional," lanjut Bambang.
Peraih The Commander of the Order of British Empire dari Ratu Elizabeth II pada 2010 ini, menurut dia, memiliki pemikiran yang menjadi acuan di dalam dan luar negeri, termasuk di Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) LIPI.
Baca Juga: Azyumardi Azra: Cinta Tanah Air Bagian dari Iman
"Beliau menjadi tokoh pemikir dan ilmuwan kelas dunia, menjadi contoh civitas dan peneliti," ujar dia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru
-
Pilih Fokus Kawal Pemerintahan Prabowo, PKS Belum Tentukan Sikap Soal Pilkada via DPRD
-
Mahfud MD Soroti Rekrutmen dan Promosi Polri, Ada Ketimpangan Kenaikan Pangkat
-
Melaju Kencang di Tikungan Tajam, 7 Fakta Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans di Exit Tol Semarang
-
Sentil Pejabat yang 'Flexing', Rocky Gerung Sebut Prabowo Perlu Sosok Jujur untuk Kendalikan Bencana
-
Punya Harta Rp 79 Miliar, Asal-Usul 29 Bidang Tanah Bupati Bekasi Jadi Sorotan
-
Akhir Pelarian Kasidatun HSU: Bantah Tabrak KPK, Diduga Terima Aliran Dana Rp1 Miliar
-
Drama Berakhir di Polda: Erika Carlina Resmi Cabut Laporan terhadap DJ Panda
-
4 Kritik Tajam Dino Patti Djalal ke Menlu Sugiono: Ferrari Kemlu Terancam Mogok
-
Habiburokhman: KUHAP Baru Jadi Terobosan Konstitusional Reformasi Polri