Suara.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan memberdayakan "pak ogah" untuk membantu mengatur lalu lintas namun masih menunggu keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Kami minta jawaban Gubernur DKI Jakarta kalau sudah pasti kita launching," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Paggara, di Jakarta, Jumat (25/8).
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya berencana meresmikan Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) pada Sabtu, namun dibatalkan karena menunggu kepastian dari Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Halim menyatakan, pihak Polda Metro Jaya menunggu kepastian dari Pemprov DKI Jakarta dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia terkait honor anggota Supeltas.
Para anggota Supeltas akan bertugas membantu mengatur lalu lintas dengan mengenakan atribut seperti topi dan jaket khusus dilengkapi nomor keanggotaan.
Rencananya, anggota Supeltas akan diperbantukan pada lokasi tertentu yang tidak terjangkau polisi lalu lintas.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mewacanakan pemberdayaan masyarakat untuk mengatur lalu lintas di wilayah yang tidak terjangkau anggota polisi lalu lintas.
Direktur Eksekutif Lembaga Pusat Kajian Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan mendukung kebijakan perekrutan masyarakat untuk membantu lalu lintas.
Edi menyatakan pembayaran honor pak ogah bisa dianggarkan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) bagian program keselamatan jalan.
Apalagi PNBP yang diterima Polri pada 2017, menurut Edi, diperkirakan mencapai Rp10 triliun termasuk dari tarif pembuatan nomor pilihan kendaraan.
Alternatif pembiayaan honor bagi pak ogah juga dapat dianggarkan dari Asuransi Bharata Bhakti yang dikumpulkan masyarakat saat membuat surat izin mengemudi (SIM). (Antara)
Tag
Berita Terkait
- 
            
              Ngaku Kemacetan Jakarta Turun tapi Jalan TB Simatupang Tetap 'Horor', Pramono Siap Usir Pak Ogah!
 - 
            
              Pramono Marah Usai Blusukan Senyap di TB Simatupang: Parah Bangat, Gak Boleh Lagi Ada Pak Ogah!
 - 
            
              Merdeka yang Tak Sampai ke Trotoar: Ironi 'Pak Ogah' di Seberang 'Gedung Rakyat'
 - 
            
              Curhat Andi, Operator 'Tol Trotoar' Palmerah: 2 Jam Raup Ratusan Ribu, Merasa Dimaklumi Polisi
 - 
            
              Pak Ogah Tol Trotoar Dekat Gedung DPR Kesal Aksinya Diviralkan: Kami Bukan Maling!
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah