Suara.com - Air mata Eki Febri Ekawati tak terbendung saat lagu Indonesia Raya berkumandang di acara seremoni pengalungan medali tolak peluru putri SEA Games 2017, Jumat (25/8/2017).
Sembari memejamkan mata dan menaruh tangan kanan di dada sebelah kiri, dia terlihat begitu khidmat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia.
Tetes demi tetes air mata yang keluar pun tampak membasahi pipinya. Sontak, keharuan menyelimuti suasana seremoni.
Bagi Eki, peristiwa ini bukan tanpa sebab. Pasalnya, dia harus menunggu dan bekerja keras selama 10 tahun untuk bisa mencatatkan namanya di puncak tertinggi pertandingan tolak peluru putri SEA Games 2017 Malaysia.
Eki mempersembahkan medali emas bagi bangsa Indonesia setelah mencatat lemparan sejauh 15,39 meter.
Dia berhasil mengalahkan pesaingnya Areerat Intadis dari Thailand yang meraih perak dengan catatan lemparan sejauh 15,33 meter.
Sedangkan, medali perunggu direbut atlet Negeri Gajah Putih lainnya, Sawitri Thongchao, yang hanya melesakkan lemparan sejauh 14,26 meter.
Tapi siapa sangka, pengorbanan dan kerja keras Eki merebut medali emas di SEA Games 2017 tak berbanding lurus dengan hak yang seharusnya diterimanya.
Baca Juga: Prestasi Indonesia Menurun, Menpora Siap Bertanggung Jawab
Foto: Atlet putri Indonesia Eki Febri Ekawati menangis saat menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam usai mendapat medali emas nomor tolak peluru putri SEA Games 2017 Kuala Lumpur di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (25/8). [Antara]
Uang akomodasi yang seharusnya sudah diterimanya rupanya belum dibayarkan sejak Januari tahun ini. Kekecewaan atas keterlambatan pembayaran itu pun dituangkannya ke media sosial Instagram.
"Saya atlet peraih emas SEA Games 2017. Uang akomodasi (makan, penginapan, dll) belum juga dibayar dari bulan Januari-Agustus. Padahal SEA Games sudah hampir selesai. Gimana mau maju? Birokrasi dan sistem olahraga di Indonesia yang ribet," keluh Eki.
Postingan Eki kemudian viral di media sosial. Warganet pun miris dengan kejadian yang menimpa Eki.
Terkait hal ini, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengaku telah mendapatkan laporan tersebut. Namun, kata dia, permasalahan Eki tidak mudah diselesaikan.
Pasalnya dana yang digunakan untuk atlet menggunakan anggaran dari APBN, dan harus tertib secara administrasi.
Tag
Berita Terkait
-
Indonesia Lampaui Target Medali di SEA Games 2025, Ulangi Rekor 30 Tahun Silam dengan Gagah
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Sukses Raih Medali Emas SEA Games 2025, Pelatih Timnas Futsal Putra Indonesia: Saya Sangat Beruntung
-
Pecah Telur! Timnas Hoki Es Indonesia Ukir Sejarah Emas Pertama di SEA Games 2025
-
Runtuhkan Dominasi Thailand, Timnas Futsal Indonesia Juara SEA Games 2025!
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium