Suara.com - Konflik militer Myanmar dan komunitas Rohingya di wilayah Rakhine, sepekan terakhir, menyulut kemarahan warga dunia.
Amarah, kecaman, serta protes dari banyak kalangan di berbagai negara tersebut memunyai kecenderungan perspektif SARA.
Seperti dilansir BBC.Com, Sabtu (2/9/2017), aksi kekerasan militer Myanmar di Rakhine, dibarengi dengan maraknya foto dan informasi bohong alias hoaks di media-media sosial.
Ironis, foto dan informasi hoaks itu tak hanya disebar oleh kelompok-kelompok intoleran yang mencoba menggunakan konflik tersebut untuk kepentingannya sendiri, tapi juga oleh banyak pemerintah negara lain.
Berdasarkan pengalaman BBC meliput konflik Myanmar-Rohingya di Rakhine, para jurnalis sulit untuk memasuki area tersebut. Informasi kredibel mengenai situasi di daerah itu juga sulit didapat.
Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun BBC, situasi di Rakhine kekinian adalah sebagai berikut:
- Pekan lalu, militan dari kelompok Arakan Rohingya Salvation Army (ASRSA) menyerbu pos polisi dan menewaskan 25 aparat keamanan Myanmar.
- Kontak senjata dilaporkan terjadi di sejumlah area, dan terkadang ARSA melibatkan warga sipil Rohingya untuk melakukan perlawanan terhadap polisi.
- Tapi dalam banyak kasus, polisi Myanmar terkadang didukung oleh warga Buddhis yang bersenjata.
- Komunitas Buddhis di Rakhine juga sering menjadi target penyerangan, dan sejumlah warga mereka juga terbunuh.
- PBB mengestimasi 40 ribu warga Rohingya menyerangi perbatasan ke Bangladesh.
Namun, banyak warganet yang justru tak menyampaikan hal tersebut di media-media sosial. kebanyakan mereka justru menyebar foto berikut informasi bohong ataupun produksi lama mengenai Rohingya.
Bahkan, pada 29 Agustus 2017—ketika bentrokan di Rakhine menghebat—Wakil Perdana Menteri Turki Mehmet Simsek, mengunggah 4 foto dan menyerukan komunitas internasional menghentikan "pembersihan etnis" alias genosida Muslim Rohingya.
"Kicauan" Simsek itu disebar ulang lebih dari 1.600 kali dan diterima oleh lebih dari 1.200 warganet.
Baca Juga: Berburu Rohingya, Kebencian Agama atau Perampasan Lahan?
Satu foto yang disebar Simsek itu menggambarkan mayat-mayat bergelimpangan, dan diklaim merupakan warga Rohingya.
Namun, foto itu lantas dibantah oleh warganet dari Myanmar. Mereka memberikan bukti bahwa foto-foto yang diunggah Simsek adalah korban meninggal setelah diterpa bencana Topan Nargis pada Mei 2008.
Foto lain yang diunggah Simsek adalah seorang perempuan menangisi mayat laki-laki yang diikat di pohon.
"Namun, berdasarkan penelusuran BBC, foto itu ternyata terjadi di Aceh, Indonesia, tahun 2003. Foto itu dipotret oleh fotografer Reuters," tulis BBC dalam artikelnya.
Sementara foto ketiga yang diunggah Simsek memperlihatkan seorang balita menangis di samping ibunya yang sudah meninggal. Dalam penelusuran BBC, foto itu sebenarnya terjadi di Ruwanda, Juli 1994.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG
-
Pendidikan Nanik S Deyang: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Petinggi Program MBG
-
Ironi di Muktamar X PPP; Partai Islam Ricuh, Waketum: Bagaimana Mau Mendapat Simpati Umat?
-
Kementerian BUMN Turun Kasta Jadi Badan, Bagaimana Nasib ASN dan Pegawainya?
-
Cara Ikut Daftar Komunitas Ojol Kamtibmas, Rekam Kejahatan Bonusnya Rp500 Ribu Per Orang
-
Baru Mendarat, Presiden Prabowo Langsung 'Sidang' Kepala BGN soal Keracunan MBG: Ini Masalah Besar!
-
Panggung Muktamar X PPP Berubah Jadi Ring Tinju, Sesama Kader Saling Serang di Depan Media
-
Drama Panas di Awal Muktamar X PPP: Adu Mulut 'Lanjutkan' vs 'Perubahan' Pecah Saat Mardiono Pidato