Suara.com - Presiden Joko Widodo hadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III Pro Jokowi (Projo) di Sport Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (4/9/2017). Dalam forum organisasi massa relawan militan pendukungnya itu, orang nomor satu di Tanah Air ini memuji militansi para relawan Projo.
"Senang sekali saya malam ini bisa bertemu kembali dengan seluruh Ketua, jajaran pengurus dan tentu saja seluruh relawan dari Sabang sampai Merauke yang biasanya kalau saya ke daerah yang kelihatan itu militan. Dan daerah yang kelihatan Projo," kata Jokowi dalam sambutannya.
Dia menuturkan, militansi relawan lebih penting daripada jumlah massa. Sebab relawan yang militan berani menghadapi keadaan apapun, tanpa lari bila ada masalah.
"Yang militan kalau ada apa-apa justru mendekat, berani berhadapan dengan siapapun. Yang saya lihat seperti itu," ujar dia.
Di samping itu, Jokowi juga mengingatkan pada September 2018 mendatang sudah dilakukan penetapan nama calon presiden dan wakil presiden. Itu artinya, tahun depan sudah masuk tahun politik.
Meski diisukan bakal maju lagi pada Pilpres 2019 untuk periode keduanya sebagai presiden, namun Jokowi mengatakan, dirinya hanya ingin fokus bekerja.
Fokus pada pekerjaan juga ditekankan mantan Wali Kota Solo ini kepada para jajaran menterinya.
"Dan kalau sudah masuh tahun politik pasti rame-ramenya lebih kencang, sahut menyahutnya pasti lebih kencang, benar nggak? Tetapi saya selalu menyampaikan ke semua menteri, fokus saja pada pekerjaan. Kerja sudah, ya karena memang pemerintah itu bekerja untuk rakyat, bukan untuk siapa-siapa," terang dia.
Jokowi menambahkan, saat ini dirinya dengan jajaran Kabinet Kerja fokus bekerja menyelesaikan program pemerintah.
Baca Juga: Masa Aktif Segera Habis, DPR akan Tambah Waktu Kerja Pansus KPK?
Dirinya sekarang hingga masuk tahun politik juga tak akan melakukan kampanye, sebab untuk urusan kampanye diserahkan ke relawan Projo.
"(Saya) Nggak usah kampanye, yang kampanye itu bagiannya Projo, benar nggak? Saya tak ngurusi kerja saja. Karena masih banyak hal yang belum kita selesaikan, terutama fokus kita kepada pembangunan infrastruktur," tandas dia.
Berita Terkait
-
Respons Keras Jhon Sitorus atas PSI yang Ungkit Jasa Jokowi ke AHY
-
Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
-
Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
-
Budi Arie Merapat ke Prabowo Cari Aman dari Kasus Judol? PDIP: Gerindra Bukan Tempat Para Kriminal!
-
Dari Logo Jokowi ke Gerindra: 5 Fakta Manuver Politik 'Tingkat Dewa' Ketum Projo Budi Arie
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting