Agen dan calon jemaah Kafilah Rindu Kabah melaporkan pimpinan PT. Assyifa Mandiri Wisata [suara.com/Dian Rosmala]
Sejumlah agen dan calon jemaah Kafilah Rindu Kabah melaporkan pimpinan PT. Assyifa Mandiri Wisata, Ali Zainal Abidin, ke Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri, Selasa (5/9/2017). Ali dilaporkan lantaran tidak kunjung memberangkatkan ribuan jemaah yang sudah membayar biaya umroh.
"Kami selalu dijanjikan. Tapi sampai hari ini tetap (tidak diberangkatkan). Akhirnya kita berkoordinasi sesama agen dan antar jemaah. Dari hasil koordinasi kita sepakat melaporkan ustadz Ali," kata Herman di Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2017).
Herman menambahkan sebelumnya sudah ada beberapa jemaah yang laporkan persoalan ini ke Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya, namun hingga saat ini belum ada respon.
Itu sebabnya, mereka datang lagi ke Bareskrim Polri untuk menanyakan laporan terdahulu sekaligus akan memasukkan laporan baru lagi. Sebab, sebelumnya yang melapor hanya sebagian jemaah.
Herman menyebut hingga saat ini, jumlah jemaah yang terdata sebanyak 3.000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Awal itu kita disuruh bayar Rp11 juta dan kemudian terakhir Rp22 juta. Itu mendaftar sejak 2 tahun yang lalu," tutur Herman.
Herman mengatakan terakhir Assyifa Mandiri Wisata memberangkatkan jemaah pada bulan Desember 2015. Sedangkan jemaah lainnya hanya dijanjikan akan berangkat.
"Dia tetap janji dan selalu janji-janji. Katanya nanti akan diberangkatkan bulan ini. Sebelum Idul Adha akan diberangkatkan," tutur Herman.
"Janjinya itu hampir sama dengan yang dijanjikan First Travel. Kata-katanya sama. Mungkin sudah puluhan kali dia janji," Herman menambahkan.
Herman mengaku bertemu dengan Ali sekitar tiga bulan yang lalu di salah satu masjid di daerah Kalibata, Jakarta Selatan.
"Dalam pertemuan itu dia juga tetap janji akan memberangkatkan terakhir katanya sebelum Idul Adha," kata Herman.
"Kami selalu dijanjikan. Tapi sampai hari ini tetap (tidak diberangkatkan). Akhirnya kita berkoordinasi sesama agen dan antar jemaah. Dari hasil koordinasi kita sepakat melaporkan ustadz Ali," kata Herman di Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2017).
Herman menambahkan sebelumnya sudah ada beberapa jemaah yang laporkan persoalan ini ke Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya, namun hingga saat ini belum ada respon.
Itu sebabnya, mereka datang lagi ke Bareskrim Polri untuk menanyakan laporan terdahulu sekaligus akan memasukkan laporan baru lagi. Sebab, sebelumnya yang melapor hanya sebagian jemaah.
Herman menyebut hingga saat ini, jumlah jemaah yang terdata sebanyak 3.000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Awal itu kita disuruh bayar Rp11 juta dan kemudian terakhir Rp22 juta. Itu mendaftar sejak 2 tahun yang lalu," tutur Herman.
Herman mengatakan terakhir Assyifa Mandiri Wisata memberangkatkan jemaah pada bulan Desember 2015. Sedangkan jemaah lainnya hanya dijanjikan akan berangkat.
"Dia tetap janji dan selalu janji-janji. Katanya nanti akan diberangkatkan bulan ini. Sebelum Idul Adha akan diberangkatkan," tutur Herman.
"Janjinya itu hampir sama dengan yang dijanjikan First Travel. Kata-katanya sama. Mungkin sudah puluhan kali dia janji," Herman menambahkan.
Herman mengaku bertemu dengan Ali sekitar tiga bulan yang lalu di salah satu masjid di daerah Kalibata, Jakarta Selatan.
"Dalam pertemuan itu dia juga tetap janji akan memberangkatkan terakhir katanya sebelum Idul Adha," kata Herman.
Komentar
Berita Terkait
-
Kini Hidup Glamor dengan Reino Barack, Ingat Lagi Amalan Syahrini Berangkatkan Umrah Tukang Sampah
-
Berkaca pada Korban First Travel, Ratusan Korban KSP Indosurya Minta Haknya Dipulihkan
-
Para Korban Dapat Tersenyum, Ini Fakta-fakta Aset First Travel yang Akan Dikembalikan ke Jemaah
-
Fakta-fakta Aset First Travel Dikembalikan ke Jemaah, Negara Tak Dirugikan
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU