Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo siap patuhi perintah Presiden Joko Widodo yang berharap para menteri tidak ikut kampanye pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Meskipun dirinya juga anggota partai, namun Tjahjo berkomitmen tetap fokus bekerja sebagai menteri tanpa terlibat kampanye.
"Saya sebagai pembantu presiden setuju, walaupun saya orang partai, tapi saya kan sudah diberikan amanah untuk menjadi Mendagri," kata Tjahjo di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/9/2017).
"Saya ikut arahan presiden yang mana tugas saya kalau tidak ada halangan tetap sampai 20 Oktober 2019. Saya harus concern pada apa yang menjadi perintah tugas untuk bekerja," lanjutnya.
Dia juga mengimbau, semua menteri seyogyanya harus mengikuti perintah presiden. Hal ini mengingat masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla hingga 20 Oktober 2019.
Sementara, mulai Agustus 2018, sudah memasuki tahap pendaftaran calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2019.
"Jabatan Pak Jokowi termasuk saya yang membantu beliau kan sampai selesainya 20 Oktober 2019, ya sudah kita fokus ke sana (kerja--red). Kalau saya sebagai Mendagri tidak punya agenda lain, agendanya ya hanya sebagai menteri," ujar dia.
Dia menambahkan, meski Presiden Jokowi tidak ada memberikan arahan langsung mengenai larangan menteri untuk ikut kampanye, seharusnya sudah menjadi keharusan semua menteri mengikuti sikap sang pemimpin.
"Ini nggak ada aturan, sudah tegak lurus bahwa menteri harus ikuti presiden dan wakil presiden," kata politikus PDI Perjuangan.
Baca Juga: Selain Novel, Dirdik KPK Juga Laporkan Pemberitaan di Media Massa
Sebelumnya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Projo di Sport Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (4/9/2017) malam, Jokowi mengatakan menteri tidak boleh ikut kampanye.
Jokowi yang juga akan kembali maju dalam Pilpres 2019 nanti tidak akan kampanye. Dia menegaskan akan fokus bekerja menyelesaikan program-program pemerintahannya.
Berita Terkait
-
PDIP Endus Siasat Jokowi di Balik Perintah Prabowo-Gibran 2 Periode: Mekanisme Penyelamatan Diri
-
Rezim Jokowi Rusak Peradaban? Erros Djarot Bongkar Borok Nepotisme dan Buzzer di Lingkar Kekuasaan
-
Pemda Diingatkan Mendagri Agar Realisasikan Pendapatan dan Belanja Sesuai Target
-
Posyandu Miliki Peran Sebagai Mesin Sosial di Lingkup Masyarakat, Mendagri Berikan Apresiasi
-
PKB 'Sentil Jokowi' Soal Prabowo-Gibran 2 Periode: Ojo Kesusu, Jangan Azan Dulu!
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
-
Aib dan Borok Asuransi BUMN Dibongkar OJK di Depan DPR, Taspen dan Asabri Disebut Paling Buruk!
Terkini
-
Status Tersangka Nadiem Makarim Digugat! Kejagung: Urusan Kerugian Negara Bukan di Sini
-
7 Poin Isi Pidato Prabowo Subianto di KTT PBB: Seruan Tegas Perdamaian Palestina-Israel
-
Tragis! Terpental usai Tabrak Pembatas Jalan, Pemotor Tewas Terlindas Truk di Flyover Pesing Jakbar
-
Dari Bank Sampah Hingga Truk Listrik, Pemprov DKI Genjot Pengelolaan Sampah di Jakarta
-
Belum Tetapkan Tersangka Korupsi Kuota Haji, KPK Bantah Ada Intervensi dari Penegak Hukum Lain
-
Komplotan Pembunuh Kacab Bank BUMN Incar Rekening Dormant Rp70 M: Polisi Buru Sosok S, Apa Perannya?
-
Ridwan Kamil Tolak Pintu Damai! Akui Rumah Tangga Rusak Gara-gara Lisa Mariana
-
Benarkah IPK Gibran Cuma 2,3? Begini Perhitungannya Berdasarkan Sistem Pendidikan Internasional
-
NasDem Bela Ahmad Sahroni yang Muncul Daring di Munas IMI: Dia Hadir Sebagai Sekjen, Bukan Partai
-
Sebut Sulap Status Pendidikan Gibran Bisa Kena Pidana, Roy Suryo: Istilah Saya Srimulat, Dagelan!