Suara.com - Sebagian peserta demonstrasi di depan Kedutaan Besar Myanmar, Jalan H. Agus Salim, Jakarta Pusat, Myanmar, membawa anak-anak, Rabu (6/9/2017). Mereka tetap terlihat antusias menyuarakan keadilan untuk warga Rohingya, Myanmar, meskipun cuaca Ibu Kota sedang panas.
Salah satu orangtua yang membawa istri dan anak adalah Rahman. Rahman mengaku tidak takut mengajak keluarga demonstrasi.
"Kami tidak takut , justru ini saatnya kami menunjukkan aqidah kami dan keluarga kami," kata Rahman kepada Suara.com.
Rahman sudah mempertimbangkan dengan matang sebelum mengajak tiga anak untuk demonstrasi.
Menurut Rahman mengikuti demonstrasi dengan isu kemanusiaan merupakan bagian dari edukasi.
"Ini sebagai pelajaran buat anak-anak, bela aqidah dan agama," kata warga Jakarta.
Rahman mengatakan sebagai sesama umat manusia, tidak boleh berdiam diri, sementara banyak orang Rohingya menjadi korban kekerasan dan sebagian lagi lari untuk mengungsi dari negeri sendiri.
"Kami tidak rela ketika saudara kami ditindas kami hanya diam saja , karena kami sesama muslim antar muslim lainnya adalah saudara," kata Rahman
Empat perwakilan massa masuk
Empat perwakilan organisasi kemasyarakatan yang demonstrasi akhirnya diterima perwakilan Kedutaan Besar Myanmar. Salah satu peserta demonstrasi yang diterima adalah pengacara GNPF MUI Kapitra Ampera.
"Kami ingin bertemu kedubes langsung. Kami tegas minta mereka hentikan kejahatan kemanusiaan muslim Rohingya. Sampaikan kepada pemerinta mereka," kata Kapitra.
Demonstrasi damai dijaga ketat aparat keamanan. Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Prabowo Argo Yuwono mengatakan ada sekitar enam ribu petugas yang dikerahkan.
"Kami sebagai aparat mengawal masyarakat biar aksi ini berjalan dengan aman, dan juga masyarakat juga bisa tertib aksi ini," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis . [Andrea Prayoga/M. Fauzi Daulay]
Tag
Berita Terkait
-
Di Balik Jeruji Besi: Nasib Tragis Ratusan Pengungsi Rohingya di Penjara Bangladesh
-
Ini Alasan Warga Aceh Tidak Ingin Menerima Pengungsi Rohingya
-
Puluhan Pengungsi Etnis Rohingya Dipindahkan dari Gedung PMI ke Kantor Bupati Aceh Barat, Mengapa?
-
Masa Depan Pengungsi Rohingya di Tanah Rencong, Sempat Ditolak Dua Kali Warga
-
Asal-usul Pengungsi Rohingya: Alami Persekusi di Myanmar dan Ditolak di Aceh
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Bukan Dilarang Total, Kakorlantas Tegaskan Sirene dan Strobo Polisi Tetap Meraung untuk Tugas Ini
-
Akhir Tragis Nasir di Yalimo: Hilang Saat Kerusuhan, Ditemukan Tewas Mengenaskan Penuh Anak Panah
-
Tak Setuju Gaji Anggota DPR Dipotong Gegara Bolos Rapat, Adian PDIP: Nanti Kita Terjebak Absensi
-
Dukung KLHK, NHM Laksanakan Aksi Bersih-bersih Serentak World Cleanup Day 2025 bersama Mitra Lokal
-
Sejak 2003, Haji Robert Konsisten Membina Ribuan Santri Penghafal Qur'an
-
Mendagri Ingatkan Pemda Jaga Kamtibmas & Susun Strategi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
-
Mimpi Jadi Tentara Terhalang Duit? KSAD Maruli Simanjuntak: Siapa Pun Bisa Daftar Tanpa Biaya!
-
Tragedi Minggu Pagi, Atap Gedung Rp120 Miliar KPT Brebes Ambruk, Warga dan Pekerja Jadi Korban
-
11 Buku Pendemo Disita, Dandhy Laksono Kritik: Bukti Polisi Tidak Membaca
-
Panglima TNI Ungkap Alasan RI Butuh Tank Harimau, Senjata Pamungkas Penjaga Kedaulatan