Suara.com - Legenda bulutangkis Indonesia, Hariyanto Arbi, berharap bulutangkis bisa menjadi salah satu cara untuk mempersatukan bangsa dan membawa kejayaan Indonesia di tingkat internasional.
"Di dunia bulutangkis, perbedaan agama, golongan dan ras merupakan hal biasa. Bahkan, perbedaan tersebut di dalam dunia bulu tangkis justru bisa tetap satu untuk membawa kejayaan Indonesia," ujar Hari disela-sela kegiatannya sebagai anggota tim pemandu bakat audisi umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 di Kudus, Rabu (6/9/2017).
Menurut dia, bulutangkis juga bisa memberi contoh dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan toleransi keberagaman.
Bahkan, kata dia, meskipun berbeda suku, ras dan agama, namun atlet bulutangkis dengan seluruh jiwa raganya berjuang mengharumkan nama bangsa dan negara.
Ia mencontohkan pasangan ganda campuran terbaik Indonesia saat ini, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Keduanya merupakan pasangan yang berbeda suku, agama dan ras, namun keduanya berhasil meraih juara dunia.
"Tontowi beragama Islam dari suku Jawa, sedangkan Liliyana Natsir merupakan suku Manado dan beragama Nasrani. Namun, keduanya bahu membahu dan bekerja sama membawa kejayaan Indonesia melalui bulutangkis," ujarnya.
Foto: Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. [AFP]
Ketika ditanya soal audisi bulutangkis yang digelar Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum, dia menilai, Indonesia memang tidak pernah kehabisan talenta-talenta berbakat.
Baca Juga: Bukan Rossi, Inilah Rival Utama di Pikiran Marquez Saat Ini
Bahkan, kata dia, meskipun saat ini pesertanya masih berusia 11 tahun dan 13 tahun, mereka ternyata memiliki kualitas permainan yang sangat bagus.
"Untuk menjadi juara, tidak cukup hanya memiliki bakat, melainkan membutuhkan kerja keras dan dukungan sejumlah pihak agar kelak menjadi juara," ujar juara All England tahun 1993 dan 1994 yang memiliki julukan "smash 100 watt" tersebut.
Langkah PB Djarum menyeleksi usia 11 tahun, kata dia, merupakan salah satu upaya membina bibit muda di bidang bulutangkis sejak usia dini, sehingga saat usia tertentu diharapkan bisa menjadi juara.
Ia mengapresiasi orang tua peserta audisi yang bersedia mendampingi putra-putri mereka untuk berjuang meraih beasiswa bulutangkis PB Djarum.
"Bagi peserta yang belum berhasil, jangan patah semangat karena masa depan mereka masih panjang dan peluang menjadi yang terbaik masih besar," ujarnya.
Pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan disarankan untuk membuat kompetisi di bidang olahraga bulutangkis sehingga semakin menarik minat generasi muda menekuni olahraga tersebut.
Berita Terkait
-
Superliga Junior 2025: PB Djarum Pertahankan Piala Liem Swie King usai Bungkam Dramatis Jaya Raya
-
Superliga Junior 2025: Adu Gengsi PB Djarum vs Jaya Raya di Final U-19
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
50 Atlet Raih Super Tiket, Masuk Babak Karantina Audisi Umum PB Djarum 2025
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Aksi Cabul Disebar ke Situs Porno, Eks Kapolres Ngada Predator Seks Anak Dituntut 20 Tahun Bui
-
Viral Aksi Perpeloncoan Mahasiswa Baru Diduga Kampus Unsri, Dipaksa Cium Teman
-
Said Didu Bongkar Sinyal Keras Jokowi ke Prabowo: Ancaman 'Paket Maut' dan Kunci Tiket 2 Periode
-
Pusing hingga Muntah, Dinkes Garut Ungkap 600 Siswa Keracunan MBG: Alhamdulillah Semua Sudah Sehat
-
Geger Riwayat Pendidikan Gibran: Data KPU vs Setneg Bikin Geleng-geleng, S1 Dulu Baru Setara SMK?
-
Gugatan Rp125 Triliun Lanjut ke Mediasi, Gibran Bakal Hadir?
-
Geram Bunyi Tet Tok Wuk Wuk, DPR ke Polisi: Stop Kawal Artis-Selebgram, Presiden Saja yang Boleh!
-
Geger Penemuan Mayat Anak 8 Tahun di Kos Penjaringan: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
-
Analisa Panas Ade Armando: PDIP, Anies dan Demokrat Otaki Isu Ijazah Palsu Jokowi, Dendam Politik?
-
Kapolri Bentuk Tim Reformasi Polri, Apa Target Awal yang Dibenahi?