Suara.com - Aktivis hak asasi manusia berkumpul di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2017), sore. Hari ini merupakan aksi Kamisan yang ke 505, bertepatan dengan 13 tahun kematian Munir yang dibunuh pada 7 September 2004.
Tema aksi kali ini Ngopi Bareng Munir. Para aktivis mengenakan kostum serba warna hitam. Pemain film berjudul Filosofi Kopi, seperti Rio Dewanto, ikut terlibat, untuk menuntut pemerintahan Presiden Joko Widodo menuntaskan janji mengungkap dalang pembunuh Munir.
Istri Munir, Suciwati, yang berada di tengah-tengah aktivis, mendesak Presiden Jokowi segera membuka hasil tim pencari fakta kematian suaminya.
"Kami meminta Presiden Jokowi membuka TPF kematian Munir dan selesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM lainnya," kata Suciwati.
Suciwati mengatakan janji menuntaskan kasus Munir merupakan bagian dari Nawacita.
"Jokowi harus serius selesaikan kasus ini, karena ini bagian dari Nawacita. Jangan isu HAM hanya jadi alat komunikasi politik untuk meraup suara rakyat saja," ujar dia.
Suciwati mengatakan Majelis Komisi Informasi Publik telah mengabulkan permohonan informasi yang diajukan Jaringan Solidaritas Korban Untuk Keadilan pada 10 Oktober 2016. KIP menyatakan pemerintah wajib mengumumkan hasil TPF kematian Munir kepada publik.
"KIP ini kan lembaga negara, keputusannya legal dan resmi agar pemerintah membuka hasil TPF kematian Munir. Namun ketika kasus ini harus diungkap pemerintah mengelak dengan berbagai alasan, dokumennya nggak ada dan alasan lainnya. Sudah tiga tahun pemerintahan ini berjalan bahkan mau masuk empat tahun, seharusnya Jokowi tak perlu lagi menunda. Meski kita melihat di sekeliling Jokowi hari ini ada orang-orang yang terlibat kasus pelanggaran HAM," kata dia.
"Sekarang yang penting bagaimana caranya agar pemerintah ini lebih berani mengungkap kebenaran," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Racun di Atas Awan: Mengenang Kembali Tragedi Pembunuhan Munir di September Hitam
-
21 Tahun Kasus Munir: Komnas HAM Periksa 18 Saksi, Kapan Dalang Utama Terungkap?
-
Komnas HAM Akui Sulit Panggil Saksi Kasus Munir, Ancam Bakal Lakukan Panggilan Paksa
-
Anis Hidayah Janji Mundur Jika Kasus Munir Tak Jadi Pelanggaran HAM Berat per 8 Desember 2025
-
Geruduk Komnas HAM, KASUM Tuntut Pembunuhan Munir Ditetapkan Sebagai Pelanggaran HAM Berat!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Program MBG Terancam Krisis Ahli Gizi, Pemerintah Janjikan Status PNS dan Percepatan Sertifikasi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
80% Minyak Dunia Lewat Sini: PDIP Minta Riau Jadikan Selat Malaka Pusat Pembangunan
-
Hasto PDIP Tegaskan Rakyat Segala-galanya, Bukan Dana. Teladani Zohran Mamdani,
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah