Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merekomendasikan perusahaan transportasi online untuk melakukan rekrutmen ketat bagi pengemudi transportasi online.
Rekrutmen ketat tersebut tidak hanya bisa mengemudi, melainkan untuk mengetahui latar belakang dari pengemudi. Hal ini menyusul adanya kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Chairulloh (37) terhadap DS (17), siswi SMK di Jakarta.
"Memang tidak hanya persyaratan formal. Bahwa yang bersangkutan (pengemudi) katakanlah sekadar mampu mengemudi. Atau tahu etika mengemudi, tapi dipihak lain, penting diketahui rekam jejak pelamar," ujar Ketua KPAI Susanto di Kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Jumat (8/9/2017).
Tak hanya itu, Susanto menuturkan perusahaan transportasi online juga harus menerapkan tes psikologi bagi pengemudi transportasi online. Hal tersebut guna untuk memastikan keamanan dan keselamatan bagi penumpang.
"Tentu harus dibangun sistemnya. Tes psikologi misalnya penting. Karena kan ini menyangkut nyawa orang, dan keselamatan orang. Maka pengusaha harus memastikan itu. Tidak sekedar hanya menyediakan katakanlah pengemudi. Atau menyediakan transportasi murah atau terjangkau buat masyarakat. Tapi harus dipastikan pengemudi harus dipastikan aman untuk masyarakat apalagi anak," tandasnya.
Saat ini Chairulloh telah ditahan di Polres Jakarta Timur lantaran menjadi tersangka kasus pelecehan seksual terhadap siswi SMK DS.
Dalam kasus ini, Chariulloh dijerat Pasal 82 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres