Suara.com - Komisi IX DPR RI berencana membentuk panitia kerja kedaruratan, untuk menindaklanjuti kasus meninggalnya bayi berusia 4 bulan bernama Tiara Debora Simanjorang.
Bayi malang itu meninggal setelah tak mendapat perawatan intensif di ruang PICU Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (3/9/2017). Itu dikarenakan orang tuanya tak bisa membayar uang muka perawatan yang diminta manajemen RS tersebut.
"Rencana itu masih dibicarakan di internal komisi. Usulan itu muncul ketika rapat kerja bersama Kementerian Keseharan Senin (11/9) kemarin,” kata Wakil Ketua Komisi IX dari Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Saleh mengatakan, panitia itu dinilai penting untuk mengukur standar pelayanan di RS Mitra Keluarga yang menolak bayi Debora dirawat di ruang PICU.
Anggota Komisi IX dari Fraksi PKB Nihayah Wafirah menjelaskan, kebutuhan untuk membentuk panja berangkat dari keprihatinan pada bayi Debora. Ia mengkhawatirkan, kasus serupa bisa terulang.
"Persoalan Debora ini kan seperti puncak gunung es yang muncul di permukaan. Kami menelusuri kemungkinan persoalan sama juga terjadi di banyak tempat,” terangnya.
Melalui panja, kata dia, Komisi IX ingin memeriksa apa saja yang menjadi persoalan dalam pelayanan RS terutama terhadap masyarakat kalangan bawah.
"Kalau ada panja, kami bisa melihat peraturannya seperti apa? Izin rumah sakit seperti apa sih? Apakah izin rumah sakit itu hanya bersifat administrasi atau seperti apa,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK
-
Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo Cs Usai Diperiksa Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi
-
Tidak Ada Kriteria Amnesti Bagi Koruptor, Menko Yusril Jelaskan Kewenangan Presiden
-
Putusan MK Larang Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil, Yusril: Jadi Masukan Reformasi Polri