Suara.com - Pengungsi Rohingya yang terusir dari kampungnya di Rakhine, Myanmar, bisa ditampung di Indonesia sebagaimana pernah dilakukan pemerintah Indonesia terkait pengungsi perang Vietnam beberapa dekade lalu, demikian dikatakan Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR Nurhayati Ali Assegaf.
"Dulu kita pernah membuka satu pulau menerima khusus pengungsi Vietnam, dan saya pikir sebagai negara demokrasi terbesar ketiga, ini harus segera dilakukan pemerintah, membuka Pulau Galang lagi atau pulau apapun untuk menerima pengungsi Rohingya di Indonesia," kata Nurhayati Ali Assegaf setelah menerima perwakilan Badan PBB untuk Pengungsi Thomas Vargas di gedung DPR, Jakarta.
Politisi Partai Demokrat memaparkan saat ini ada sekitar 300 ribu pengungsi Rohingya sudah tiba di Bangladesh dengan kondisi sangat memprihatinkan akibat keterbatasan pasokan pangan, air bersih dan obat-obatan.
BKSAP DPR bersama-sama dengan UNHCR akan berkunjung ke Bangladesh untuk melihat langsung kondisi di tempat pengungsian etnis Rohingya.
Nurhayati mendukung pernyataan PBB yang mendesak pemerintah Myanmar untuk memberikan status kewarganegaraan kepada etnis Rohingya, serta akses bertempat tinggal sebagaimana tercantum dalam perjanjian HAM.
Sedangkan melalui diplomasi parlemen, ia juga mendorong semua parlemen berbagai negara untuk membantu menyelesaikan bencana kemanusiaan yang menerpa Rohingya.
Pagi tadi, Presiden Joko Widodo melepas bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi etnis Rohingya yang berada di perbatasan Bangladesh dan Myanmar.
"Dengan mengucap 'Bismillahirrahmannirrahim' bantuan kemanusian dari Indonesia menuju perbatasan Bangladesh-Myanmar saya nyatakan diberangkatkan," kata Presiden saat di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.
Presiden Jokowi mengatakan Indonesia bisa memberangkatkan bantuan kemanusiaan tahap pertama untuk para pengungsi dari Rahkine State, Myanmar, yang saat ini berada di perbatasan Bangladesh-Myanmar.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah RI mengirimkan lebih dari 20 ton bahan pangan sebagai bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh.
"Di kloter pertama itu ada 20 ton. Itu beras saja, belum termasuk gula dan pangan lain," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Menurut Retno bantuan pangan dan logistik dapat bertambah mengingat banyaknya pihak yang ingin bersumbangsih bagi pengungsi Rohingya.
Tag
Berita Terkait
-
Di Balik Jeruji Besi: Nasib Tragis Ratusan Pengungsi Rohingya di Penjara Bangladesh
-
Ini Alasan Warga Aceh Tidak Ingin Menerima Pengungsi Rohingya
-
Puluhan Pengungsi Etnis Rohingya Dipindahkan dari Gedung PMI ke Kantor Bupati Aceh Barat, Mengapa?
-
Masa Depan Pengungsi Rohingya di Tanah Rencong, Sempat Ditolak Dua Kali Warga
-
Asal-usul Pengungsi Rohingya: Alami Persekusi di Myanmar dan Ditolak di Aceh
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory