Suara.com - Barang berharga yang dirampok komplotan AZ, SU, dan EK, dari rumah mantan bos mereka, Zakaria Husni (58) dan Zakiya Masrur (53), di Jalan Pengairan, nomor 21, RT 11, RW 6, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (10/9/2017), malam, diperkirakan mencapai satu miliar rupiah.
"Kami masih melakukan perhitungan ya. Karena kalau 15 jam tangan itu sekitar Rp400 jutaan, kemudian emas dijual sekitar 120 juta, lalu ada beberapa rekening, mobil Altisnya juga diambil. Sementara kerugian sekitar Rp1 miliar ya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Nico Afinta di Polda Metro Jaya, Rabu (13/9/2017).
Ketiga pelaku sudah ditangkap pada Selasa (12/9/2017) malam atau sehari setelah jenazah pasangan suami istri ditemukan di sungai.
Dari tangan dua pelaku, polisi menyita uang senilai Rp120 juta. Uang tersebut didapat dari penjualan emas hasil rampokan.
"Sudah kami sita uang Rp120 juta hasil penjualan emas. Ada beberapa emas yang dijual, ada laptop, handphone," katanya.
Selain menyita uang, polisi juga mengamankan mobil Toyota Altis milik korban. Mobil inilah yang dipakai pelaku untuk membuang mayat pasutri itu dari rumah di Bendungan Hilir ke bawah jembatan Sungai Klawing, Desa Palumbungan, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Jawa Tengah.
"Mobil korban, kami temukan di Purbalingga. Masih saya cek karena mobil masih ditinggal," katanya
AZ kini sudah mati setelah ditembak polisi karena berusaha kabur ketika diminta menunjukkan tempat penjualan emas.
Berita Terkait
- 
            
              Fakta Baru Kematian Terapis 14 Tahun: Dapat Kerja dari TikTok, Tertekan Denda Rp 50 Juta
- 
            
              Dibunuh-Perkosa Atasan, Dina Oktaviani Ternyata Karyawati Alfamart KM 72 Tol Cipularang
- 
            
              Pengakuan Heryanto Cekik Mati Dina Oktaviani: Dari Curhat, Berakhir karena Tergiur Motor dan HP
- 
            
              Laku Keji Heryanto Cekik Dina Oktaviani hingga Tewas, Lalu Jasadnya Disetubuhi, Harta Dirampas
- 
            
              Kronologi Lengkap Pembunuhan Dina Oktaviani: Dicekik Atasan, Jasad Dibuang dalam Kardus
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
- 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
- 
            
              Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
- 
            
              Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
- 
            
              Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
- 
            
              46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
- 
            
              Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP