Komisioner KPAI Retno Listyarti [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Komisi Perlindungan Anak Indonesia akan mendampingi PI (9), siswi Sekolah Dasar Negeri Tanjung Duren Selatan 01 Pagi, Jakarta Utara, yang berbohong dengan mengaku menjadi korban percobaan penculikan.
"Kemudian kita akan melakukan pendampingan karena kalau berdasarkan proses latar belakang keluarga (broken home) dan lain-lain, PI butuh bantuan psikologis, jadi kami akan lakukan pendampingan psikologi itu," ujar Komisioner KPAI Retno Lisyarti usai bertemu pimpinan SDN Tanjung Duren Selatan 01 Pagi, Jalan Tanjung Duren Dalam, Grogol, Petamburan, Jumat (15/9/2017).
KPAI juga akan berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak untuk memulihkan psikologis PI, terutama setelah dia jadi sorotan karena ketahuan berbohong.
"Semoga PI bisa melewati hidup karena dia kan korban orangtua yang bercerai dan tidak tinggal dengan ayah atau ibunya. Jadi sebagai orang dewasa kita butuh sudut pandang yang dewasa, berat lho menghadapi hidup seperti itu," kata dia.
Reno juga menekankan pentingnya pemberian konseling keluarga PI. Retno menilai PI memiliki potensi yang baik jika diarahkan secara benar.
"Kalau perlu kita akan lakukan konseling keluarga agar beri pengasuhan yang benar. Karena anak kan ada kurang lebihnya, tapi kalau PI saya lihat sebenarnya punya banyak potensi dan hanya harus diarahkan. Jadi psikologinya akan ada program dulu, didampingi, arahnya memperbaiki masalah psikologis yang dihadapi. Semoga bisa secepatnya. Sekolah kooperatif bantu ini," tutur Retno.
Untuk penanganan dua siswi rekan PI yang ikut berbohong, KPAI akan berkoordinasi dengan pengelola sekolah agar diberi penyuluhan.
"Untuk dua anak ini, temannya PI kita akan kerjasama dengan komite sekolah apakah membutuhkan atau tidak, karena sebenarnya permasalahan dua ini yang satunya berbeda. Kami berencana tanya dulu kebutuhannya. Kalau butuh kami siap untuk konseling," kata dia. [Maidian Reviani]
"Kemudian kita akan melakukan pendampingan karena kalau berdasarkan proses latar belakang keluarga (broken home) dan lain-lain, PI butuh bantuan psikologis, jadi kami akan lakukan pendampingan psikologi itu," ujar Komisioner KPAI Retno Lisyarti usai bertemu pimpinan SDN Tanjung Duren Selatan 01 Pagi, Jalan Tanjung Duren Dalam, Grogol, Petamburan, Jumat (15/9/2017).
KPAI juga akan berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak untuk memulihkan psikologis PI, terutama setelah dia jadi sorotan karena ketahuan berbohong.
"Semoga PI bisa melewati hidup karena dia kan korban orangtua yang bercerai dan tidak tinggal dengan ayah atau ibunya. Jadi sebagai orang dewasa kita butuh sudut pandang yang dewasa, berat lho menghadapi hidup seperti itu," kata dia.
Reno juga menekankan pentingnya pemberian konseling keluarga PI. Retno menilai PI memiliki potensi yang baik jika diarahkan secara benar.
"Kalau perlu kita akan lakukan konseling keluarga agar beri pengasuhan yang benar. Karena anak kan ada kurang lebihnya, tapi kalau PI saya lihat sebenarnya punya banyak potensi dan hanya harus diarahkan. Jadi psikologinya akan ada program dulu, didampingi, arahnya memperbaiki masalah psikologis yang dihadapi. Semoga bisa secepatnya. Sekolah kooperatif bantu ini," tutur Retno.
Untuk penanganan dua siswi rekan PI yang ikut berbohong, KPAI akan berkoordinasi dengan pengelola sekolah agar diberi penyuluhan.
"Untuk dua anak ini, temannya PI kita akan kerjasama dengan komite sekolah apakah membutuhkan atau tidak, karena sebenarnya permasalahan dua ini yang satunya berbeda. Kami berencana tanya dulu kebutuhannya. Kalau butuh kami siap untuk konseling," kata dia. [Maidian Reviani]
Komentar
Berita Terkait
-
Heboh Kasus Ibu Culik Anak Kandung karena Rindu, Netizen Ribut: Kangen Berujung Ancaman Penjara 7 Tahun!
-
Terekam Kamera CCTV, Bocah 4 Tahun Diduga Diculik Tetangga Di Johar Baru
-
137 Siswa di Nigeria Diculik, Begini Nasibnya Usai Tentara Turun Tangan
-
Remuk! Begini Perasaan Kakak Malika usai Tahu Adiknya Diculik Residivis Kasus Pencabulan
-
Korban Penculikan Terbaring Lemas di RS Polri, Malika Diduga Dipukuli Selama Diculik Pemulung
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo