Pengunjung bermain di Pantai Ancol, Jakarta, Kamis (17/8).
Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta PT. Pembangunan Jaya Ancol tak mengenakan tiket untuk warga yang ingin menikmati Pantai Ancol, Jakarta Utara.
"Idealnya masuk di Ancol gratis," ujar Djarot di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2017).
Menurut Djarot tiket seharusnya hanya dikenakan untuk warga dan mobil yang masuk ke area wahana.
Djarot meminta Ancol meningkatkan pengawasan Pantai Ancol dan mengatur jam kunjungan jika nanti digratiskan.
"Kalau seperti itu harus ada aturan jam buka Ancol, kecuali yang tinggal di apartemen. Kalau masyarakat umum nggak boleh. Dengan cara seperti itu maka Ancol nggak disalahgunakan pada malam hari," kata dia.
Dalam waktu dekat, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta akan bertemu pengelola Ancol untuk membicarakan tuntutan yang disampaikan masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Jakarta Utara.
Djarot berharap masuk Pantai Ancol secara gratis bisa direalisasikan sebelum Asian Games yang akan berlangsung pada Agustus 2018.
"Apalagi nanti Ancol itu yang dekat Mercure itu dijadikan venue untuk Asian Games, jet ski di situ. Dengan cara seperti itu, maka masyarakat Jakarta bisa menikmati tanpa ada diskriminasi," kata dia.
Wakil Ketua DPRD Jakarta Mohamad Taufik mendukung masuk Pantai Ancol tanpa tiket. Taufik yakin Ancol tidak akan rugi dengan membebaskan biaya masuk Pantai Ancol.
"Biar publik dapat menikmati pantai Ancol. Rakyat Jakarta (sekarang) ini nggak dapat menikmati pantai publik secara gratis. Makanya di pulau reklamasi itu 10 persen jadi buat area publik gitu lho," ujar Taufik di gedung DPRD.
Jika Ancol menolak, kata Taufik, DPRD akan meminta pengelola untuk membuka keuangan Ancol.
"Kalau Ancol mau beralasan mari kita buka-bukaan, hitung-hitungan berapa persen dari tiket. Kan itu cuma masuknya doang yang diminta gratis. Masuk wahana tidak," kata Taufik.
Jika opsi gratis tak dapat diberikan kepada semua pengunjung, Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta menawarkan solusi yaitu gratis hanya untuk warga Jakarta Utara.
"Anies-Sandi kan salah satu program kampanyenya itu. Ya digratiskan saja. Kalau nggak bisa se-Jakarta, khusus di Utara saja," kata Taufik.
"Idealnya masuk di Ancol gratis," ujar Djarot di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2017).
Menurut Djarot tiket seharusnya hanya dikenakan untuk warga dan mobil yang masuk ke area wahana.
Djarot meminta Ancol meningkatkan pengawasan Pantai Ancol dan mengatur jam kunjungan jika nanti digratiskan.
"Kalau seperti itu harus ada aturan jam buka Ancol, kecuali yang tinggal di apartemen. Kalau masyarakat umum nggak boleh. Dengan cara seperti itu maka Ancol nggak disalahgunakan pada malam hari," kata dia.
Dalam waktu dekat, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta akan bertemu pengelola Ancol untuk membicarakan tuntutan yang disampaikan masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Jakarta Utara.
Djarot berharap masuk Pantai Ancol secara gratis bisa direalisasikan sebelum Asian Games yang akan berlangsung pada Agustus 2018.
"Apalagi nanti Ancol itu yang dekat Mercure itu dijadikan venue untuk Asian Games, jet ski di situ. Dengan cara seperti itu, maka masyarakat Jakarta bisa menikmati tanpa ada diskriminasi," kata dia.
Wakil Ketua DPRD Jakarta Mohamad Taufik mendukung masuk Pantai Ancol tanpa tiket. Taufik yakin Ancol tidak akan rugi dengan membebaskan biaya masuk Pantai Ancol.
"Biar publik dapat menikmati pantai Ancol. Rakyat Jakarta (sekarang) ini nggak dapat menikmati pantai publik secara gratis. Makanya di pulau reklamasi itu 10 persen jadi buat area publik gitu lho," ujar Taufik di gedung DPRD.
Jika Ancol menolak, kata Taufik, DPRD akan meminta pengelola untuk membuka keuangan Ancol.
"Kalau Ancol mau beralasan mari kita buka-bukaan, hitung-hitungan berapa persen dari tiket. Kan itu cuma masuknya doang yang diminta gratis. Masuk wahana tidak," kata Taufik.
Jika opsi gratis tak dapat diberikan kepada semua pengunjung, Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta menawarkan solusi yaitu gratis hanya untuk warga Jakarta Utara.
"Anies-Sandi kan salah satu program kampanyenya itu. Ya digratiskan saja. Kalau nggak bisa se-Jakarta, khusus di Utara saja," kata Taufik.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Libur Waisak, Pantai Lagoon Ancol Diserbu Pengunjung
-
Libur Cuti Bersama Idul Adha, 22.000 Pengunjung Padati Pantai Ancol
-
Hari Terakhir Liburan, Pantai Ancol Diserbu Wisatawan
-
Libur Nataru, Pantai Ancol Diserbu Wisatawan
-
Jadi Destinasi Favorit Saat Libur Natal, 90 Ribu Orang Kunjungi Pantai Ancol Dalam 1 Hari!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?