Suara.com - Pemerintah Indonesia akan meningkatkan kerja sama penempatan tenaga kerja Indonesia (TKI) sektor formal ke Uni Emirat Arab (UEA). Peningkatan kerja sama dilakukan dalam bentuk perluasan informasi pasar kerja, akses dan tata cara penempatan, hingga pelatihan kerja bersama.
Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Hery Sudarmanto, saat menerima kunjungan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk UEA, Husin Bagis di Kantor Kementrian Ketenagakerjaan, Jakarta, Selasa (19/9/2017).
“Optimalisasi kerja sama dengan Uni Emirat Arab sangat terbuka. Laju pembangunan di negara tersebut memberi peluang besar bagi TKI Indonesia sektor formal,” kata Hery.
Sektor formal yang dimaksud, diantaranya ahli kecantikan, jasa keamanan, konstruksi, sopir, perawat dan sebagainya. Untuk jenis pekerjaan pembantu rumah tangga ke negara tersebut, pemerintah Indonesia sudah menghentikannya sejak 2015, serta seluruh negara di kawasan Timur Tengah.
Terkait dengan upaya peningkatan kerja sama tersebut, Hery minta kepada Atase Ketenagakerjaan Indonesia di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) UEA, untuk berperan lebih optimal. Ia berharap, Atase Ketenagakerjaan juga berperan sebagai market intelegence dalam dalam hal pasar kerja, mengaet investor, dan sebagainya.
Pada kesempatan yang sama Husinmengatakan, kerjasa sama Indonesia dengan UEA di bidang ketenagakerjaan makin terbuka lebar, karena di negara tersebut terjadi perubahan kebijakan ketenagakerjaan.
“Jika sebelumnya urusan ketenagakerjaan di bawah urusan kementerian dalam negeri, maka mulai 2018, masalah ketenagakerjaan menjadi urusan kementerian ketenagakerjaan,” kata Husin.
Perubahan tersebut, lanjutnya, diharapkan akan memberi keleluasaan dalam kerja sama. Apalagi saat ini UEA sedang gencar membangun infrastruktur dalam rangka menyambut "Dubai 2020" sebagai world expo.
Sementara itu, Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, Maruli A. Hasoloan, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, hendaknya kerja sama ketenagakerjaan dengan UEA tak hanya pada pasar kerja dan perlindungan TKI, namun juga memperkuat kerja sama pelatihan vokasi dan investasi SDM UEA di Indonesia.
(** Artikel ini merupakan kerja sama Kemnaker dengan Suara.com)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis