Eggi Sudjana [suara.com/Welly Hidayat]
Usai menjalani pemeriksaan di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Eggi Sudjana mengaku mendapatkan 30 pertanyaan dari penyidik.
"Ada 30 pertanyaan. Kalau dalam pikiran saya, yaitu saya dalam posisi yang difitnah, karena sama sekali saya tidak mengerti mengapa ada nama saya di situ dan itu ada penjelasannya dari Jasriadi sendiri, bahwa dia tidak mengenal saya, dia main comot saja, dan dia dapat rekomendasi dari Rizal Kobar," kata Eggi usai pemeriksaan di Kantor Direktorat Tindak Pidana Siber, Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2017).
Dia diperiksa setelah melaporkan beberapa orang terkait pencatutan namanya dalam struktur pengurus kelompok Saracen -- penyebar konten ujaran kebencian dan hoax berbau suku, agama, ras dan antargolongan, ke Bareskrim Polri, Senin (28/8/2017). Beberapa orang yang dilaporkan yaitu Ketua Saracen Jasriadi, Ketua Bidang Hukum Sekretariat Nasional Jokowi Dedy Mawardi, dan mantan staf Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Sunny Tanuwijaya.
Rizal Kobar diduga ikut terlibat dalam kelompok Saracen. Namanya muncul setelah polisi memeriksa tiga tersangka.
Eggi mengaku mengenal Rizal Kobar, tetapi hanya sebatas hubungan yunior dan senior di bangku kuliah.
"Ya, polisi tanya kenal nggak sama Rizal Kobar ? Saya kenal, karena dia adik kelas saya waktu di fakultas hukum Jayabaya, dia fakultas ekonomi," ujar Eggi.
Eggi menambahkan penyidik juga menanyakan mengenai hubungan Eggi dengan Sunny.
"Ya, penyidik kemudian dikaitkannya lagi dengan Sunny. Sunny ini perlu dijelaskan karena dia orangnya Ahok. Karena justru Itu yang harus dilihat, saya ini yang jadi korban ujaran kebencianya, itu saya, bukan saya yang mengujarkan kebencian. Coba mana ada kalimat saya yang menciptakan ujaran kebencian ? nggak ada sama sekali," ujar Eggi.
"Ada 30 pertanyaan. Kalau dalam pikiran saya, yaitu saya dalam posisi yang difitnah, karena sama sekali saya tidak mengerti mengapa ada nama saya di situ dan itu ada penjelasannya dari Jasriadi sendiri, bahwa dia tidak mengenal saya, dia main comot saja, dan dia dapat rekomendasi dari Rizal Kobar," kata Eggi usai pemeriksaan di Kantor Direktorat Tindak Pidana Siber, Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2017).
Dia diperiksa setelah melaporkan beberapa orang terkait pencatutan namanya dalam struktur pengurus kelompok Saracen -- penyebar konten ujaran kebencian dan hoax berbau suku, agama, ras dan antargolongan, ke Bareskrim Polri, Senin (28/8/2017). Beberapa orang yang dilaporkan yaitu Ketua Saracen Jasriadi, Ketua Bidang Hukum Sekretariat Nasional Jokowi Dedy Mawardi, dan mantan staf Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Sunny Tanuwijaya.
Rizal Kobar diduga ikut terlibat dalam kelompok Saracen. Namanya muncul setelah polisi memeriksa tiga tersangka.
Eggi mengaku mengenal Rizal Kobar, tetapi hanya sebatas hubungan yunior dan senior di bangku kuliah.
"Ya, polisi tanya kenal nggak sama Rizal Kobar ? Saya kenal, karena dia adik kelas saya waktu di fakultas hukum Jayabaya, dia fakultas ekonomi," ujar Eggi.
Eggi menambahkan penyidik juga menanyakan mengenai hubungan Eggi dengan Sunny.
"Ya, penyidik kemudian dikaitkannya lagi dengan Sunny. Sunny ini perlu dijelaskan karena dia orangnya Ahok. Karena justru Itu yang harus dilihat, saya ini yang jadi korban ujaran kebencianya, itu saya, bukan saya yang mengujarkan kebencian. Coba mana ada kalimat saya yang menciptakan ujaran kebencian ? nggak ada sama sekali," ujar Eggi.
Tag
Komentar
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Biar Tetap Eksis di Dunia Pendidikan, Begini Tantangan Pesantren Gembleng Para Santri
-
Modal Senjata Mainan, Pelaku Curanmor di Cengkareng Tewas Usai Diamuk Warga
-
Prabowo Minta Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah, Mendikdasmen Hingga Sejarawan Bereaksi
-
Pihak BGN Tegaskan Uang Rp5 Juta untuk Orang yang Bikin Konten Positif MBG Cuma Guyon
-
5 Fakta Korupsi Eks Bupati Sleman Sri Purnomo, Pengadilan Ungkap Alasan Penahanan
-
Prabowo di Hari Sumpah Pemuda: Jangan Takut Bermimpi Besar, Indonesia Tak Akan Pernah Kalah!
-
Dukung Kreator & UMKM, Shopee Hadirkan Pengalaman Belanja Baru Bersama Meta
-
Viral Mandor TKA Dikeroyok di Morowali, Arogan Jadi Pemicu? Ini 4 Faktanya
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah