Suara.com - Namanya Muchsimin, kakek berumur 70 tahun lebih, mengaku tidak mengetahui kepanjangan nama Presiden Joko Widodo saat acara pembagian sertifikat tanah di Keluruhan Pulutan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah, kemarin.
Hal ini terungkap ketika Presiden memberikan kuis saat acara pembagian 5.781 sertifikat kepada masyarakat di Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali.
"Cobi panjenengan pirso mboten, nggih, nama komplit saya (Coba anda tahu ngak nama lengkap saya). Yang keras," kata Presiden saat memberikan kuis kepada kakek Muchsimin.
Mendapat pertanyaan tersebut, Kakek Muchsimin mengaku hanya tahu Jokowi saja, namun kepanjangannya tidak mengetahuinya.
"Mboten ngertos, tapi kulo Pak Jakowi ngertos, Pak Presiden (Tidak tahu, tapi saya tahunya Pak Jokowi, pak Presiden," katanya.
Walaupun dituntun dan dibantu oleh para penerima sertifikat yang memenuhi lapangan Keluruhan Pulutan tersebut, Kakek Muchsimin tetap tidak bisa menyebut nama lengkap Presiden.
"Ini harus tuntas. Lanjutane mboten ngertos? Joko Wi....," kata Presiden menuntun Kakek Muchsimin, namun kakek tetap tidak bisa menyebut.
"Ternyata banyak yang manggil...Jokowi-Jokowi, tapi nggak tau kepanjangannya," kata Presiden yang datang ke Salatiga didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi beserta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan A Djamil dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung ini.
Setelah beberapa kali dituntun dan dibantu secara bersama-sama para tamu undangan yang datang, akhirnya Kakek Muchsimin bisa menyebut "Joko Widodo".
Berbeda dengan Nenek Tuminah yang berhasil menghafalkan Pancasila dengan sempurna. "Wah pintar sekali," kata Presiden.
Nenek dari Desa Karanganyar, kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang ini mengaku sering menghafalkan Pancasila karena rajin ikut kegiatan PKK di desanya.
Bahkan Presiden sempat meminta Nenek Tuminah ini menyanyikan lagu Mars PKK dan tantangan ini disambut dengan menyanyikan lagu tersebut sampai selesai.
"Wah suaranya merdu.....Sahrini saja kalah," puji Presiden yang disambut gelak ketawa para masyarakat yang hadir.
Selanjutnya Presiden juga meminta Armen Delfi Kurniawan dari Kota Salatiga untuk menyebut tujuh suku di Indonesia dan tantangan ini bisa dijawab dengan lancar.
Setelah berhasil menjawab, Presiden mempersilahkan ketiganya kembali ke tempat duduknya dan Kakek Muchsimin dan Nenek Tuminah langsung menurutinya, namun Arman Delfi masih tengak-tengok karena tidak mendapat hadiah sepeda dari Presiden.
Tag
Berita Terkait
-
PSI Tegaskan Posisi: Tetap Pro-Jokowi dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Fakta Sebenarnya di Balik Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu
-
Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka dalam Kasus Ijazah Jokowi
-
Polda Metro Jaya Gelar Perkara Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Sayembara Logo Projo Ramai Antusias dari Warganet, Hasilnya di Luar Dugaan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya