Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung pengembangan hunian vertikal yang diintegrasikan dengan konsep transit oriented development (TOD), sebagai salah satu solusi terhadap permasalahan perumahan dan kemacetan di kota besar. Hal tersebut diungkapkan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dalam sambutannya pada groundbreaking proyek rumah susun sederhana milik (rusunami) TOD di Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat.
Pembangunan TOD Depok secara simbolis diawali dengan penekanan tombol sirine oleh Menteri Basuki, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, Dirjen Infrastruktur Keagrariaan, Muh. Adi Darmawan, dan Dirjen Perkeretaapian, Umiyatun Hayati Triastuti, dan Dirut Perumnas, Bambang Triwibowo.
"Pembangunan TOD Depok merupakan bentuk pelayanan kepada masyarakat agar bisa beralih ke transportasi publik. Saya harap, kita semua mendukung. Masyarakat yang tinggal pada kawasan ini akan sangat beruntung, karena bisa diantar-jemput oleh kereta api," kata Basuki.
Ia juga menjelaskan, pemerintah telah mengusung program "Satu Juta Rumah" untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sejalan dengan konsep TOD. Selain itu, ia menyatakan apresiasinya atas kerja sama antara Perumnas dan PT KAI sebagai BUMN yang hadir dengan menyediakan rumah rakyat.
Pembangunan rusunami dengan konsep TOD di Pondok Cina, Depok merupakan proyek kedua yang terdiri dari empat menara (tower), yang mencakup 3.693 unit, di atas lahan seluas 27.706 m2. Untuk membangun proyek ini, Perumnas menginvestasikan dana sebesar Rp 1,45 triliun.
Hingga akhir 2017, Rini menargetkan akan mulai membangun sembilan TOD, dengan 30 persen jumlah unit akan diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Kalau biasanya dalam satu proyek, porsi MBR hanya 25 persen, maka untuk setiap pembangunan yang dilakukan perusahaan BUMN harus minimal 30 persen," jelasnya.
Untuk TOD Depok, 1.020 unit akan diperuntukan bagi MBR, dengan harga Rp 7 juta per m2. Luasan minimalnya pun lebih besar dari semula, yaitu menjadi 32 m2, dari sebelumnya 22 m2.
"Unitnya harus lebih luas, karena kalau MBR biasanya untuk satu keluarga," kata Rini.
Sementara itu, Bambang, menambahkan, proyek TOD Depok dilaksanakan setelah melihat animo masyarakat yang tinggi untuk mendapat hunian yang terintegrasi dengan moda transportasi massal dan mengurangi polusi di Jabodetabek. Selain itu, TOD Depok juga memiliki konektivitas dengan pusat pendidikan dan pusat kegiatan utama di Depok.
Turut hadir dalam acara tersebut, anggota Komisi V DPR RI, Nusyirwan Soedjono, Direktur Jenderal (Dirjen) Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin, Kepala Balitbang PUPR, Danis H. Sumadilaga, Kepala Biro Komunikasi Publik, Endra S. Atmawidjaja.
Konsep TOD mengoptimalkan pemanfaatan transportasi massal berbasis koridor eksklusif yang meliputi mass rapid transport, monorel, commuter train, bus rapid transit, dengan kawasan permukiman dan pusat kegiatan lainnya, terutama komersial.
Selain itu, TOD merupakan bentuk inovasi dalam penyediaan rumah vertikal di lokasi strategis, sehingga dapat mengintegrasikan hunian, kantor, atau ritel dengan berbagai hal yang mudah ditempuh dengan berjalan kaki, dan tak jauh dari angkutan publik berkualitas. Inovasi ini juga mengoptimalkan peruntukan ruang terbuka hijau.
(** Artikel ini merupakan kerja sama Kementerian PUPR dengan Suara.com)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
Terkini
-
Geledah Kantor Gubernur Riau! KPK Sita Bukti Penting Dokumen Anggaran 2025
-
MUI DKI Mau Standarisasi Guru Ngaji, Ketua DPRD Bilang Begini
-
Usai Rumah Dinas Abdul Wahid dan 2 Anak Buahnya, KPK Geledah Kantor Gubernur Riau, Ini yang Disita
-
Pelaku Ledakan SMAN 72 Belajar Rakit Bom dari Internet, Kerap Akses Konten Kekerasan di Situs Gelap
-
Atasi Keluhan Pengemudi Ugal-ugalan, Gubernur Pramono Setujui Pelatihan 1.000 Sopir Baru Mikrotrans
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemprov DKI Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca di Langit Banten
-
Bikin Warga Resah! Polisi Ungkap Pemicu Bentrokan Ormas dan Matel di Cengkareng
-
Genjot Investasi, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Pioneer of Economic Empowerment
-
Ini Jawaban Istana soal Rencana Ubah Rp1.000 jadi Rp1 dalam Waktu Dekat
-
Eks Direktur Bongkar Rahasia Terminal BBM Merak: Kenapa Harus Sewa Padahal Bisa Hemat Biaya Impor?