Suara.com - Rektor Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang Sirozi mengatakan pertemuan pimpinan perguruan tinggi seluruh Indonesia dengan tema Aksi Kebangsaan Melawan Radikalisme, hari ini, merupakan wujud edukasi budaya. Radikalisme yang dimaksud yaitu penggunaan kekerasan dan pemaksaan dalam mencapai tujuan.
"Ini kan sebagai bentuk edukasi budaya, semua bentuk radikalisme. Radikalisme itu kan bukannya larangan belajar agama, bukannya larangan mengamalkan agama, bukan. Yang kita maksud radikalisme itu adalah menggunakan kekerasan dan pemaksaan mencapai tujuan, itu saja. Ya misalnya (contohnya), aspirasi belum tercapai. Lalu, melakukan perusakan-perusakan gitu kan, melakukan teror, melakukan sabotase-sabotase ini kan salah satu bentuk radikalisme namanya. Nah, karena Pancasila itu sudah mengajarkan kepada kita. Kita sudah ada sistem. Segala sesuatu bisa kita tempuh dengan cara musyawarah mufakat," kata Sirozi di Hotel Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2017).
Sebanyak 18 perwakilan perguruan tinggi menyatakan siap berkontribusi melawan radikalisme.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengajak seluruh civitas akademika menjadi pelopor dalam menjaga kesatuan Republik Indonesia.
Mahasiswa sebagai agen perubahan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi tujuan utama agar tidak rentan dalam menghadapi permasalahan di masa mendatang.
Setelah menyampaikan pidato pada aksi melawan radikalisme di Nusa Dua, Bali, pada Selasa (26/9/2017), pertemuan ini menjawab permintaan Presiden Jokowi.
Sirozi berharap acara ini sukses seperti yang sudah dilaksanakan di Bali.
"Nah, dan mudah-mudahan kalau kita lihat partisipasi, pimpinan-pimpinan perguruan tinggi ketika di Bali ini luar biasa. Dari empat ribu pimpinan perguruan tinggi, lebih dari tiga ribu itu hadir pada kesempatan itu. Semuanya ikut membaca deklarasi, semuanya mendengar arahan dari presiden, dari kapolri, dari menteri-menteri kita," katanya.
Kampus diharapkan berperan memperkuat Pancasila dengan menolak segala aktivitas yang mengarah radikalisme.
"Jadi kita harapkan ini nanti akan terus setiap, tentu kan kegiatannya tergantung pada event apa momen apa tergantung kita punya dana atau tidak, tapi spiritnya. Sebenarnya membangunkan ya, perguruan tinggi bahwa tidak cukup kita mendidik anak-anak kita, tapi kita juga harus memperhatikan. Ini loh, bangsa ini sedang mengalami masalah, negara ini sedang menghadapi masalah. Do something. Ya, lakukan sesuatu." (Handita Fajaresta)
Tag
Berita Terkait
-
Dari Puncak JI ke Pangkuan Ibu Pertiwi: Kisah Abu Rusydan dan Komitmen Deradikalisasi Negara
-
Tangkal Radikalisme dan Aksi Teroris di Daerah, BNPT Gandeng Mahasiswa, Gimana Caranya?
-
Intoleransi dan Radikalisme terhadap Perempuan: Kekerasan Sistemik yang Tak Bisa Diabaikan
-
Intoleransi dan Radikalisme Gender: Kekerasan Sistemik yang Mengancam Perempuan
-
Menkominfo Akui Platform Meta Jadi Sarang Konten Radikalisme dan Terorisme
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap