Suara.com - Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan 14 orang ditangkap, Sabtu (7/10/2017), atas tuduhan membentuk kelompok militan serta merencanakan serangan teroris antipemerintah sebagai dukungan terhadap kelompok terlarang Ikhwanul Muslimin.
Para terdakwa mengakui bahwa mereka merupakan anggota Gerakan Hasm, yang muncul akhir tahun lalu dan dianggap kepolisian sebagai sayap bersenjata Ikhwanul Muslim, kata kementerian dalam suatu pernyataan, seperti dikutip Antara.
Hasm telah menyatakan bertanggung jawab atas beberapa serangan teroris, yang menewaskan sejumlah polisi di Mesir.
"Para pemimpin kelompok teroris itu menugaskan anggota-anggota bersenjata Hasm di Provinsi Minufiya untuk membangkitkan kembali serangan militan serta mempersiapkan sejumlah operasi teroris untuk mengacaukan negara dan ketertiban (masyarakat)," demikian bunyi pernyataan itu.
Kepolisian juga menyita tiga senapan, bahan peledak dan saluran listrik serta uang tunai sebesar 160.000 pound Mesir (sekitar Rp122 juta).
Mesir terus berjuang memerangi gelombang aksi teror yang telah menewaskan ratusan polisi dan tentara sejak militer menggulingkan mantan presiden Islamis Mohamed Morsi pada 2013 sebagai tindakan atas unjuk rasa massal, yang menentang kepemimpinannya selama satu tahun serta kelompoknya yang sekarang menjadi terlarang, Ikhwanul Muslim.
Serangan-serangan teror di Mesir biasanya mengincar personel militer di Sinai Utara sebelum meluas ke seluruh penjuru negeri dan menjadikan minoritas Koptik sebagai korban. Sebagian besar serangan dinyatakan sebuah kelompok yang setia kepada kelompok militan IS sebagai aksinya.
Sementara itu, militer dan polisi Mesir telah menewaskan ratusan milisi dan menahan ratusan tersangka sebagai bagian dari perang antiteror yang dinyatakan oleh Presiden Abdel-Fattah al-Sisi, yang saat itu merupakan panglima angkatan bersenjata, menyusul pendepakan Morsi.
Baca Juga: Setelah Menewaskan 22 Orang, Topan Nate Ancam Pesisir Teluk AS
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK
-
Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo Cs Usai Diperiksa Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi
-
Tidak Ada Kriteria Amnesti Bagi Koruptor, Menko Yusril Jelaskan Kewenangan Presiden
-
Putusan MK Larang Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil, Yusril: Jadi Masukan Reformasi Polri
-
Prabowo Sudah Dengar Gerindra di Sejumlah Daerah Tolak Budi Arie Gabung, Suara Bakal Dipertimbangkan
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP