Suara.com - Gabungan Alumni dan Pelajar Indonesia di Technische Universiteit Delft mengeluarkan pernyataan yang berisi delapan poin terkait pemberitaan soal mahasiswa doktoral di Technische Universiteit Delft Belanda Dwi Hartanto yang meminta maaf karena melebih-lebihkan informasi pribadi, kompetensi, dan prestasi sendiri.
"Surat pernyataan ini ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang prihatin terhadap berita yang viral belakangan ini mengenai saudara Dwi Hartanto, seorang pelajar Indonesia yang menimba ilmu di Delft University of Technology (Technische Universiteit Delft), Belanda," demikian isi pernyataan gabungan alumni, dikutip dari Antara.
Melalui surat terbuka ini, gabungan alumni dan pelajar TUD asal Indonesia merasa memiliki kepentingan untuk menjaga integritas masyarakat ilmiah Indonesia dan dunia.
Berikut pernyataan sikap alumni:
Kami menyimpulkan bahwa perbuatan saudara DH yang telah terbukti, baik dalam hal menyampaikan secara sadar klaim-klaim keilmuan, kompetensi, dan prestasi yang tidak akurat, maupun dalam hal melakukan pembiaran akan pemberitaan yang tidak akurat tersebut di berbagai media, adalah suatu perbuatan yang tidak terpuji, baik di kalangan pelajar dan alumni TUD, di masyarakat ilmiah Indonesia, maupun di kalangan masyarakat umum.
Kami mengecam perbuatan tidak terpuji tersebut, dan menegaskan bahwa perbuatan tersebut adalah perbuatan pribadi saudara DH yang tidak mewakili dan menggambarkan perilaku pelajar dan alumni Indonesia di Delft pada umumnya.
Kami mengapresiasi penerbitan surat klarifikasi dan permintaan maaf saudara DH (7 Oktober 2017), sekaligus meminta saudara DH menjalani, dengan baik dan jujur, semua konsekuensi setelahnya, baik yang datang dari instansi maupun perorangan yang pernah tersangkut dalam perbuatan tidak terpujinya. Kami menganggap klarifikasi dan permohonan maaf ini adalah suatu langkah yang berani oleh saudara DH dan sepatutnya diapresiasi.
Kami mengimbau kepada seluruh instansi media dan pemerintahan, baik di Belanda maupun di Indonesia, untuk segera memperbaiki prosedur pengecekan, klarifikasi, dan validasi terhadap suatu pemberitaan, utamanya pada bidang akademik, pendidikan, sains, dan teknologi.
Kami mengimbau agar pemberitaan kasus ini oleh media-media nasional agar dilakukan secara proporsional dan bertanggung jawab, serta mengutamakan substansi utama, sesuai dengan kode etik jurnalistik yang berlaku.
Kami mengajak seluruh masyarakat yang prihatin terhadap kasus terkait untuk bersikap proporsional dan tidak mendistorsi fakta-fakta kasus ini selain dari yang tercantum pada surat klarifikasi dan permohonan maaf saudara DH.
Kami mengajak masyarakat ilmiah Indonesia, termasuk diri kami sendiri, untuk bersama-sama berperan aktif mencegah dan tidak membiarkan kejadian yang sama terulang kembali, demi kelancaran kemajuan Indonesia.
Kami menganggap kasus DH, dalam kaitannya dengan ketidakjelasan informasi serta integritas alumni dan pelajar TUD dari Indonesia, telah SELESAI, pada saat surat klarifikasi dan permohonan maaf saudara DH diterbitkan (7 Oktober 2017). Meskipun demikian kami siap bekerja sama dengan instansi-instansi terkait dalam pencegahan terulangnya kasus yang sama di kemudian hari.
"Pernyataan-pernyataan di atas kami susun secara sukarela, tanpa mandat ataupun perintah dari pihak lain, baik dari PPI Delft, KBRI Den Haag, TUD, partai politik, LSM, ataupun instansi-instansi lainnya baik pemerintah maupun non-pemerintah," demikian bagian akhir dari pernyataan.
Tag
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera