Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PKS Mustafa Kamal sampai meneteskan air mata sesaat setelah menyerahkan berkas persyaratan pencalonan pemilu 2019 di kantor Komisi Pemilihan Umum, akhir pekan lalu.
Mustafa Kamal mengaku terharu dan bangga atas kerja keras seluruh kader di tingkat pusat sampai daerah. Atas perjuangan mereka, kata dia, PKS resmi mendaftarkan diri sebagai peserta pemilu 2019 pada Sabtu (14/10/2017) dengan menyerahkan lebih dari 2.800 KTA.
"Ini merupakan jerih payah bersama dari seluruh kader PKS. Saya ucapkan terima kasih, jazzakumullah khairan katsiran kepada seluruh kader dan simpatisasn PKS yang sudah berpartisipasi di seluruh wilayah dan pelosok Indonesia, mulai dari ujung Timur hingga ujung Barat," ujar Mustafa.
Menurut Mustafa perjuangan kader di daerah menjadi pemicu baginya untuk memberikan kinerja yang jauh lebih baik untuk partai. Karena menurut Mustafa, mereka telah melewati tantangan alam, cuaca dan budaya untuk mengumpulkan data KTA seluruh kader PKS di pelosok Indonesia.
"Mereka bisa menempuh perjalanan yang panjang, dengan perahu, pesawat. Kemudian harus berjalan jauh ke pelosok-pelosok untuk mengumpulkan KTA. Setelah sampai ke kantor, mereka masih harus berkutat dengan komputer untuk segera melengkapi berkas pendaftaran. Ini mereka hanya pura-pura tidak mengantuk saja," ujar Mustafa sembari menepuk pundak salah satu kader PKS yang berasal dari Indonesia bagian Timur.
Selain mengucapkan terima kasih, Mustafa juga mengajak kepada seluruh kader dan simpatisan PKS untuk bersama-sama merapikan barisan untuk menghadapi pemilu 2019.
"Mari kita luruskan kembali niat-niat kita, dan rapikan barisan. Kita jadikan, momen pengumpulan KTA ini sebagai sebuah upaya konsolidasi dini,jangan ada yang mengeluh. Karena, kita bekerja untuk rakyat. Semakin banyak KTA yang kita dapatkan, maka semakin besar beban kita untuk mengaspirasikan kepentingan masyarakat," kata dia.
2.800 data
Jajaran pimpinan PKS menyerahkan lebih dari 2.800 KTA ke kantor KPU. Penyerahan ini langsung dikomandoi oleh Mustafa Kamal dengan diikuti oleh beberapa pengurus DPP, DPW, dan puluhan kader.
Mustafa Kamal menegaskan bahwa partainya telah siap untuk ikut berkompetisi pada pemilihan umum 2019.
"Kami sebagai salah satu partai politik di Indonesia yang sudah berkiprah sejak tahun 1999, hari ini sudah mendaftarkan diri sebagai peserta pemilu 2019. Oleh karenanya, kita siap mengikuti pileg dan pilpres mendatang," ujar Mustafa yang datang ke KPU diiringi dengan tabuhan rebana.
Sebagai salah satu partai yang sudah empat kali mengikuti pemilihan langsung, Mustafa menuturkan bahwa PKS sudah menyiapkan berkas-berkas persyarataan yang ditentukan oleh KPU sejak jauh-jauh hari. Sehingga, menurutnya berkas dan persyaratan yang diserahkan hari ini telah lengkap baik ditingkat pusat maupun daerah.
"Yang kita kumpulkan hari ini adalah berkas persyaratan yang ditentukan oleh KPU ditingkat Pusat ataupun daerah. Kita sudah siap di verifikasi, insya Allah," kata Mustafa.
Selain menyerahkan berkas dan persayaratan ke KPU. Mustafa juga menyampaikan kekagumannya kepada KPU atas inovasi Sistem Informasi Partai Politik yang dikeluarkan oleh KPU. Sehingga, menurutnya, hal ini memberikan kemudahan kepada publik untuk membeperoleh informasi.
"Apresiasi sebesar-besarnya kepada KPU yang sudah membangun sistem IT yang disebut Sipol. Pada dasarnya kami sangat mendukung adanya keterbukaan informasi kepada publik, sehingga kami sangat mengapresiasi inovasi ini meskipun ke depan masih harus ada beberapa pertimbangan, khususnya di daerah yang kesulitan dalam mengakses sinyal dan listrik," kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
PKS Sentil Pejabat di Maulid Nabi: Gaya Hidup Mewah Bikin Rakyat Hilang Kepercayaan
-
Tunjangan Rp70 Miliar Anggota DPRD DKI: PKS Cuci Tangan, Salahkan Pusat?
-
Wacana Ragunan Buka Malam Hari, PKS Bilang Begini
-
Komisi VIII Gelar Raker Malam Ini, Pemerintah akan Serahkan DIM RUU PIHU, Demi Kejar Tayang?
-
Asosiasi Perusahaan Haji dan Umrah Tak Mau Masyarakat Pergi Umrah Mandiri, Apa Sebabnya?
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
Terkini
-
Blunder KPU! Ijazah Hingga SKCK Capres Jadi Rahasia, DPR Protes: Informasi Biasa Kok Disembunyikan?
-
Tragis! Ojol Tewas di Demo: Masyarakat Desak Penyelidikan Tuntas, Ada Apa dengan Kendaraannya?
-
Ancaman PHK Massal di Depan Mata, DPR Kompak Tolak Kenaikan Cukai Rokok 2026!
-
Motif Aksi Pembunuhan Kacab Bank BUMN Masih Misterius, Keluarga Desak Polisi Blak-blakan!
-
Sinyal KPK Panggil Ketum PBNU Gus Yahya di Kasus Korupsi Kuota Haji, Aliran Dana Ditelusuri PPATK
-
Terbongkar! Kedok Dukun Pengganda Uang di Apartemen Kalibata, Polisi Sita Dolar Palsu
-
Motif Remaja 16 Tahun Habisi Nyawa Mahasiswi di Ciracas Terungkap, Sempat Kelabui Teman Korban
-
Baru Sehari, Pramono Lihat Uji Coba Tol Fatmawati 2 Gratis Efektif Urai Kemacetan TB Simatupang
-
Dandhy WatchDoc Skakmat Meutya Hafid soal Video Prabowo di Bioskop, Netizen: Balikkan ke Irak!
-
Jaket Ojol Pinjaman Jadi Kedok! Duo Pencuri AC Mal Tambora Bedalih Kepepet Usai Dibekuk Polisi