Suara.com - Pembangunan masjid di daerah sangat bermanfaat, apalagi di daerah pelosok yang membutuhkan.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPD Oesman Sapta Odang saat meresmikan Masjid Raya Bait Nusantara, komplek Tiara School Graha Prima, Kelapa Nunggal Bogor-jawa Barat.
Masjid yang dirintis pembangunannya oleh Wakil Ketua DPD Nono Sampono sudah berjalan sejak 6 tahun yang lalu dibawah pimpinan yayasannya Nurani Nusantara Sejahtera. Dimana peletakan batu pertamanya oleh Tarmizi Taher mantan menteri agama.
Oesman Sapta bangga dengan Nono sebagai pribadi yang baik.
"Saya bangga, pak Nono sudah pensiun dari angkatannya, tapi jiwanya tidak pernah pensiun, sikapnya selalu seperti TNI angkatan laut, dengan pangkat bintang 3, itu beliau sangat ramah, baik dan sangat koperatif dalam bekerja," ujarnya.
Oesman Sapta yang juga Ketua Dewan Pembina Pemuda Mesjid Indonesia, mengatakan bahwa niatan baik membangun rumah ibadah ini harus diteruskan.
"Saya senang jika tiap daerah provinsi juga seperti ini, semoga ke depan Anggota DPDRI lainnya bisa mengikuti jejak Pak Nono untuk membangun rumah ibadah, bukan hanya mesjid tapi juga rumah ibadah lain yang dibutuhkan oleh masyarakat di daerah," kata dia.
Oesman menyampaikan selamat kepada Nono Sampono dan kepala desa setempat atas berdirinya Masjid Raya Bait Nusantara.
Dia juga menyampaikan kebaikan dalam membangun masjid.
"Jaminan membangun mesjid adalah tempat di surga dan bisa mengurangi dosa-dosa besar kita," ujar Oesman Sapta yang juga Ketua Umum Gebu Minang.
Dalam peresmian Mesjid tersebut nono memaknai bait nusantara, bait yang artinya rumah dan Nusantara memiliki makna Indonesia.
Nampak hadir pula Wakil Ketua DPDRI Darmayanti Lubis, bersama beberapa senator yaitu Senator Jawa Barat Ayi Hambali dan Eni Sumarni, Senator Jambi Daryati Uteng, Senator Bangka Belitung Hudarni Rani, serta Senator Jawa Tengah Ahmad Muqowam dan GKR Ayu Koes Indriyah, Senator Sulawesi Selatan Abdul Jabbar Toba dan Senator Banten Habib Ali Alwi.
Di kesempatan yang sama Ketua Umum PB NU Said Aqil Siradj untuk memberikan tausiah.
Tag
Berita Terkait
-
Sultan: Indonesia Menjadi Penentu Penting Bagi Masa Depan Ekologi Regional dan Global
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
DPD Keluhkan Ruangan Sempit, Purbaya Balas Santai: Mau Pindah ke IKN Duluan? Silakan Pak
-
Lewat Grand Final Duta DPD, Sultan Najamudin Ajak Anak Muda Menjadi Aspirasi Daerah
-
Menkeu Purbaya 'Diserang' DPD soal UU HKPD hingga Nasib Dana Daerah di Tangan Danantara
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah