Suara.com - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia mengatakan banyak kasus kriminalisasi di negeri ini, terutama kepada mereka yang memperjuangkan keadilan, seperti buruh, tani, dan ulama.
"Karena itu jadi banyak sekali persoalan hukum yang diabaikan salah satunya penuntasan HAM masa lalu dan juga korban minoritas di berbagai tempat yang tidak bisa mendapat haknya," kata Ketua YLBHI Asfinawati di acara Evaluasi 3 Tahun dan Launching Posko Pengawasan Nawa Cita oleh Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, di Ke:Kini, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2017).
Asfinawati menilai pemerintah belum fokus menyelesaikan kasus hukum dan HAM, melainkan konsentrasi pada kepentingan pembangunan ekonomi yang justru banyak menumbuhkan problem baru, seperti korupsi.
Asfinawati menyebut sejumlah kasus HAM yang sampai sekarang tak jelas penyelesaiannya, di antaranya tragedi Semanggi. Bahkan, menurut dia, kepolisian seakan menutup mata untuk kembali menguak siapa pelaku penembakan mahasiswa Trisakti.
"Nah ini kan kalau ditarik kebelakang soal tragedi Semanggi satu dan lainnya jadi ada banyak sekali kasus pelanggaran HAM yang nggak diselesaikan," kata dia.
Menurut dia, Presiden Joko Widodo bisa saja mendesak Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk kembali menyelidiki kasus tersebut. Sebab, semua kekuasaan di Indonesia berada di tangan Presiden.
"Ya kan langsung pimpinan, langsungnya kapolri adalah Presiden. Jadi itu sebenarnya ada dalam jangkauan Presiden," kata dia.
Asfinawati menambahkan di sisa dua tahun masa jabatan Jokowi, dia berharap hukum dan HAM dijadikan prioritas untuk diselesaikan. Sebab, isu ini merupakan bagian dari program Nawa Cita. (Maidian Reviani)
Tag
Berita Terkait
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Heboh Akun Instagram Tunjukkan Gaya Flexing Pejabat dan Keluarganya, Asal-Usulnya Dipertanyakan
-
Perubahan Dagu Iriana Jokowi Dulu dan Sekarang Disorot: Tajam ke Bawah Kayak Hukum Indonesia
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?