Suara.com - Mantan Jurnalis SCTV Andy Budiman mengatakan, sosok Presiden Joko Widodo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menjadi alasan dirinya masuk ke dunia politik.
Hal itu diungkapkan Andy saat mendaftarkan diri sebagai calon legislatif Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, di kantor Dewan Pimpinan Pusat PSI, Jalan Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2017).
"Sebetulnya ada dua hal yang buat saya berpikir untuk masuk ke dunia politik. Pertama adalah Jokowi dan kedua adalah Ahok. Ini dua inspirasi besar, kenapa? Dari dua sosok itu saya belajar, sebetulnya politik kalau dijalankan secara benar itu bisa membawa mesejahteraan bagi banyak orang,” tuturnya.
Andy mengatakan, sebelum mengenal perjuangan Ahok dan Jokowi dalam dunia politik, dirinya merasa tidak percaya dengan politik.
"Politik menjadi sesuatu yang selama ini tidak saya percaya. Saya selalu apatis. Tetapi ternyata bisa kok, Jokowi bisa, Ahok bisa, dia menjalankan politik bersih, tidak korupsi dan kebijakan-kebijaknnya membawa manfaat bagi masyarakat," tuturnya.
Alasan lain yang memperkuat keinginan Andy masuk dunia politik adalah, kekalahan Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dan lantas masuk penjara karena dinyatakan bersalah dalam kasus penodan agama.
"Saya pikir, kekalahan Ahok yang akhirnya membuat dia masuk penjara itu juga menjadi alasan yang semakin memperkuat keinginan saya masuk ke dunia politik. Karena, Ahok boleh kalah, tapi akan muncul 1.000 orang lainnya akan bangkit untuk memperbaiki politik indonesia," tandasnya.
Baca Juga: YLBHI Nilai Jokowi Tak Prioritaskan Penanganan Kasus HAM
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu