Suara.com - Suyatim, Ketua RW 3 Desa Cengklong, Kosambi, Tangerang, Banten, mengatakan jika kegiatan pabrik kembang api, PT Panca Buana Cahaya Sukses tertutup dengan lingkungan sekitar setiap harinya. Bahkan, menurutnya pintu masuk tidak pernah terlihat terbuka saat jam masuk kerja para buruh.
"Tiap hari kondisi pabrik tertutup. Jam 8 masuk, jam 12 istirahat, jam 5 pulang," kata Suyatim di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (29/10/2017).
Suyatim datang ke RS Polri mendampingi Ambeng dan Widodo, keluarga Aminah Binti Ambeng, salah satu dari 47 korban tewas akibat ledakan di pabrik tersebut.
Menurut Suyatim, bos pabrik petasan kembang api tersebut, Indra Liyono, tidak pernah bersosialiasi dengan warga sekitar. Meski letak pabrik tersebut berada di perbatasan antara Desa Belimbing dan Desa Cengklong.
Suyatim mengakui jika mayoritas warga baru mengetahui jika pabrik tersebut ternyata pabrik kembang api setelah si jago merah melalap bangunan pabrik hingga hangus pada Kamis (26/10/2017).
"Bosnya sering datang, tapi nggak ada komunikasi ke warga. Mungkin komunikasinya sama lurahnya," ujarnya.
"Pabrik kembang api baru dua bulanan, tadinya gudang limbah plastik. Pemiliknya antara limbah dan kembang api berbeda. Warga situ baru tahu pas kejadian kalau ternyata gudang kembang api," kata Suyatim.
47 jenazah korban tewas akibat kebakaran tersebut saat ini berada di RS Polri Kramatjadi, dan baru sembilan yang berhasil teridentifikasi.
Menyusul kasus tersebut, polisi telah menetapkan tiga tersangka yaitu Indra Liyino selaku pemilik Panca Buana Cahaya Sukses, Direktur Operasional Panca Buana Cahaya Sukses Andri Hartanto, dan tukang las bernama Subarna Ega.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka