Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri tidak menghadiri rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR membahas insiden kebakaran pabrik kembang api milik PT. Panca Buana Cahaya Sukses di Tangerang, Banten. Rapat sedianya digelar hari Selasa (31/10/2017) kemarin.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning menyesalkan sikap Hanif tak kooperatif pada permasalahan yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya sebagai Menteri Ketenagakerjaan.
Menurut Ribka, bukan pertama kali Hanif absen dalam rapat bersama Komisi IX.
"Kami semua hadir dalam rapat ini, datang jauh-jauh dari Dapil, karena DPR sedang reses. Tapi Pak Menteri malah lebih memilih bertemu para Dubes," kata Ribka di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/11/2017).
Ribka mengatakan dalam kasus kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, banyak sekali ditemukan pelanggaran. Baik pelanggaran soal Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta pelanggaran Undang-Undang Ketenagakerjaan yang melarang memperkerjakan tenaga kerja di bawah umur.
Ribka menuding pemerintah terlalu lemah dalam pengawasan sehingga persoalan tersebut masih terjadi di dunia kerja. Mestinya, Kemanekar lebih kooperatif untuk selesaikan kasus yang telah menewasakan 50 orang karyawan.
"Saya mendesak Pemerintah Daerah segera mencabut izin perusahaan petasan di Kosambi, Banten tersebut. Saya mendesak Komisi IX DPR RI untuk segera membentuk Panja," ujar Ribka.
Berita Terkait
-
Polda Metro Sebut Orang Tua yang Pekerjakan Anak Bisa Dipidana
-
Satu Lagi, Korban Ledakan Pabrik Petasan Meninggal Dunia
-
Bupati Tangerang Ungkap Pelanggaran Pabrik Petasan Kosambi
-
Kembali Ditemukan 2 Kantong Jenazah Ledakan Pabrik Petasan
-
Komisi IX DPR Soroti Pengawasan Ketenagakerjaan Pabrik Petasan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO