Komisi IX DPR RI menggelar rapat dengar pendapat bersama sejumlah stakeholder terkait kasus kebakaran pabrik kembang api di Kecamatan Kosambi, Tangerang, Banten, Kamis (27/10/2017).
Pantauan Suara.com, stakeholder yang mengikuti rapat tersebut yaitu Dirjen Kesehatan Masyarakat dari Kementerian Kesehatan, Dewan pengawas BPJS, Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Direksi BPJS Kesehatan dan juga Direksi BPJS Ketenagakerjaan.
Selain itu, hadir juga Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Banten dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tangerang serta Bupati Kabupaten Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
Ketua Komisi IX dari Fraksi Partai Demokrat Dede Yusuf mengatakan sebenarnya ada hari ini DPR masih dalam masa reses. Sebab itu, tidak semua anggota Komisi IX ikut hadir dalam rapat tersebut.
"Memang susah ya mendatangkan anggota DPR yang masih pada masa reses. Tapi ketika saya berbicara di grup itu saya sampaikan kalau kita tunggu masa reses ini selesai, maka seolah-olah Komisi IX tidak memberi perhatian terhadap masalah ini," kata Dede di DPR, Jakarta, Selasa (31/10/ 2017).
Tujuan daripada rapat kali ini yaitu untuk mengecek apakah pabrik yang beroperasi di Jalan SMPN Kosambi berdiri sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
"Target utama kita sebetulnya di sini bukan mencari siapa yang bersalah karena penyelidikan Polisi sedang berlangsung. Tetapi adakah aturan-aturan yang selama ini tidak ditepati atau mungkin masih saja ada yang menjadi kendala," tutur Dede.
Selain itu, Komisi IX DPR juga ingin melihat apakah fungsi pengawasan dari pemerintah daerah berjalan baik selama ini, terutama terhadap pabrik pabrik industri yang beroperasi di Tangerang.
Baca Juga: Komisi IX DPR Minta Peredaran Pil "Zombie" PCC Cepat Dicegah
"Kita juga mau melihat fungsi-fungsi pembinaan, fungsi pengawasan yang ada di pemerintahan daerah sejauh mana, karena kalau tidak salah baru satu atau dua tahun terakhir pengawas ketenagakerjaan ditarik dari kota ke Provinsi," kata Dede.
Seperti diketahui, kejadiaan naas itu telah menewaskan 49 karyawan dan puluhan orang lagi mengalami luka bakar. Beberapa di antara korban merupakan anak di bawah umur.
Berita Terkait
-
'Didatangi' Korban Kosambi, 2 Kantong Jenazah Ditemukan Lagi
-
Polisi Sisir Tulang Belulang di Pabrik Petasan di Kosambi
-
Berbekal DNA, Ayah Cari Anak di Antara Mayat Korban Ledakan
-
Polisi Andalkan DNA untuk Cari Korban Pabrik Petasan yang Hilang
-
Tiga Kantong Mayat Ledakan Pabrik Petasan Hanya Serpihan Tubuh
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Express Discharge, Layanan Seamless dari Garda Medika Resmi Meluncur: Efisiensi Waktu dan Pembayaran
-
COP30 Brasil: Indonesia Dorong 7 Agenda Kunci, Fokus pada Dana dan Transisi Energi
-
Redenominasi Rupiah Bikin Harga Emas Makin Mentereng? Ini Kata Pengamat
-
Rapel Gaji PNS dan PPPK Mulai Cair November? Cek Mekanismenya
-
637 Ambulans BRI Peduli Telah Hadir, Perkuat Ketahanan Layanan Kesehatan Nasional
-
MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
-
Mengapa Bunga Pindar jadi Sorotan KPPU?
-
Rekomendasi Tempat Beli Perak Batangan Terpercaya
-
Old Money Ilegal Disebut Ketar-ketir Jika Menkeu Purbaya Terapkan Kebijakan Redenominasi
-
Fintech Syariah Indonesia dan Malaysia Jalin Kolaborasi, Dorong Akses Pembiayaan Inklusif